Selasa, 24 Julai 2018

AYAT 270-274

TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK'
SURAH BAQARAH'
Ayat 270-274 masih membahas infak fii sabilillah. Infak adalah landasan sistem ekonomi Islam. Infak bukan hanya mampu menumbuhkembangkan harta dan kekayaan dengan berlipat ganda serta pendistribusiannya secara adil, melainkan dapat pula menyembuhkan penyakit jiwa pelakunya, seperti kikir, takut miskin, cinta dunia dan lupa pada akhirat. Sebab itu, Allah menekankan infak itu dalam berbagai ayat dan surah. Infak yang afdhal ialah yang dilakukan dengan sembunyi. Namun jika dilakukan terang-terangan juga tidak masalah asal bisa menjaga keikhlasannya. Di samping manfaat di atas, infak juga akan menghapus kesalahan dosa, serta infak itu salah satu bukti seseorang mendapat hidayah dari Allah. Masalah hidayah Islam itu urusan Allah. Dia yang akan memberikannya kepada orang yang dikehendaki-Nya. Sebab itu, infak boleh diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, kendati kepada orang yang bukan Muslim. Ini salah satu kehebatan ajaran Islam dan bukti bahwa Islam itu rahmat dan keselamatan bagi semua manusia. Bagi orang-orang yang fakir dan tidak bisa berusaha karena kejahatan perang atau kejamnya sistem kapitalisme misalnya, dianjurkan untuk bersabar dan tidak meminta-minta, karena itu adalah ujian dari Allah. Namun, kamu muslimin yang mampu harus sensitif terhadap nasib dan kondisi ekonomi mereka dengan menyalurkan infak kepada mereka. Infak itu harus dilakukan terus menerus; di malam hari atau siang hari, sembunyi atau terang-terangan. Infak yang ikhlas, dari harta yang halal, yang masih berkualitas baik dan dilakukan terus menerus akan mampu mengobati berbagai penyakit jiwa seperti, kekhawatiran, takut miskin, kikir dan bersedih hati. ------------------------------------------------------------------------------------------------------ 103.

 Janji untuk melakukan suatu kebajikan terhadap Allah swt. untuk mendekatkan diri kepada-Nya baik dengan syarat maupun tidak. 104. Menampakkan sedekah dengan tujuan agar dicontoh orang lain, bukan untuk riya’. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------

SEBAGAI MANA FIRMAN ALLAH AZAWAJALLA ; 270.Wa maaa ‘anfaqtum – min – nafaqatin ‘aw nazartum - min – nazrin fa – ‘innallaaha ya' – lamuh. Wa maa liz – zaalimiina min ‘ansaar. ‘In – tubdus – Sadaqaati fani – ‘immaa hii; wa ‘in – tukhfuu – haa wa tu' – tuuhal – fuqaraaa – ‘a fa – huwa Khayrul – lakum: wa yukaf – firu ‘ankum – min – sayyi – ‘aatikum, wallahu bimaa ta'- maluuna Khabiir.271.‘In – tubdus –Sadaqaati fani – ‘immaa hii; wa ‘in – tukhfuu – haa wa tu' tuuhal fuqaraaa – ‘a fa – huwa – khayrul – lakum : wa yukaf – firu ‘ankum – min – sayyi – ‘aatikum Wallaahu bimaa ta' – maluuna khabiir.272.Laysa ‘alayka hudaahum wa laa – kinnallaaha yahdii many – yashaaa'. Wa maa tunfiquu min khayrin – fali – ‘anfu – sikum: wa maa tunfiquuna ‘illabti ghaaa – ‘a Wajhillaah. Wa tunfiquu min khayriny – yuwaffa ‘ilaykum wa ‘antum laa tuzlamuun.273.Lil – fuqaraaa – ‘Illaziina ‘uh – siruu fii Sabii – lillaahi laa yas – tatii – ‘uuna darban – fil – ‘ardi yah – sabuhumul – jaahilu agh – niyaaa – ‘a minat – ta ‘affuf. Ta' – rifuhum bi – siima – hum laa yas – ‘aluu – nannaasa il – haafaa. Wa maa tunfiquu min khay – rin fa – ‘innallaaha bihii ‘Aliim.274.‘Allaziina yunfiquuna ‘am – waalahum bil – layli wan – nahaari – sirranw – wa' alaa – niyatan falahum ‘ajruhum ‘inda Rabbihim: wa laa khaw fun ‘alayhim wa laa hum yah – zanuun. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ نَفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُمْ مِنْ نَذْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ ﴿البقرة:٢٧۰إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ ﴿البقرة:٢٧١﴾لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنْفُسِكُمْ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ ﴿البقرة:٢٧٢﴾لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ ﴿البقرة:٢٧٣﴾الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿البقرة:٢٧٤﴾ ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zhalim tidak ada seorang penolong pun baginya. (QS. Al-Baqarah: 270) Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu, menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 271)272. Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apa pun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).273. (Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah, sehingga dia yang tidak tahu menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui.274. Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. Allah swt. memberitahukan bahwa Dia mengetahui segala perbuatan hamba-hamba-Nya. Di antaranya berupa kebaikan, yang terdiri dari infak dan nadzar. Allah Ta’ala menjamin bahwa Dia akan memberikan balasan yang lebih banyak atas semua itu bagi mereka yang mengerjakannya untuk mencari keridhaan Allah swt. serta mengharapkan janji-Nya. Dia mengancam siapa saja yang tidak menaati-Nya, menentang perintah-Nya, mendustakan berita-Nya, atau menyekutukan-Nya dengan yang lain. Maka Dia pun berfirman: wamaa lidh-dhaalimiina min anshaar (“Orang-orang yang berbuat dhalim tidak ada seorang pun penolong baginya.” Pada hari kiamat kelak, mereka tidak memiliki penolong yang dapat menyelamatkan mereka dari adzab dan murka Allah Ta’ala. ----------------------------------------------------------------------------------------------------- Firman-Nya: in tubdush shadaqaati fani-‘immaa Hiya (“Jika kamu menampakkan sedekah kamu, maka itu adalah baik sekali.”) Maksudnya, jika kalian memperlihatkan sedekah tersebut, maka yang demikian itu merupakan suatu hal yang sangat baik. Firman-Nya lebih lanjut: wa in tukhfuuHaa wa tu’tuuHal fuqaraa-a fa Huwa khairul lakum (“Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.”) Di dalam ayat tersebut terdapat dalil yang menunjukkan bahwa memberi sedekah secara sembunyi-sembunyi itu lebih baik daripada menampakkannya, karena yang demikian itu lebih jauh dari sikap riya’. Namun, menampakkan sedekah bisa saja di lakukan jika akan mendatangkan kemaslahatan, dan menjadi contoh bagi yang lain, sehingga hal itu menjadi lebih afdhal. Pada dasarnya, bersedekah secara sembunyi-sembunyi itu lebih afdhal. Berdasarkan ayat di atas dan juga sebuah hadits yang ditegaskan dalam kitab Shahihain, dari Abu Hurairah ia menceritakan, Rasulullah bersabda: “Tujuh orang yang dilindungi Allah dalam lindungan (naungan)-Nya pada hari yang tidak ada perlindungan (naungan) selain lindungan (naungan)-Nya, yaitu; Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, dua orang yang saling mencintai karena Allah, di mana keduanya berkumpul dan berpisah karena-Nya, orang yang hatinya bergantung pada masjid saat keluar darinya hingga ia kembali kepadanya, orang yang mengingat Allah di tempat yang sunyi lalu kedua matanya berlinang, seorang laki-laki yang diajak berzina oleh wanita yang mempunyai kedudukan dan cantik lalu laki-laki itu menjawab: “Sesungguhnya aku takut kepada Allah,” serta orang yang mengeluarkan shadaqah lalu disembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Dan firman-Nya: wa yukaffiru ‘ankum min sayyi-aatikum (“Dan Allah akan menghapuskan dari kalian sebagian kesalahan-kesalahan kalian.”) Maksudnya, sebagai ganti dari sedekah, apalagi jika sedekah itu diberikan secara sembunyi-sembunyi. Kalian akan memperoleh kebaikan berupa derajat yang tinggi dan dihapuskan berbagai kesalahan yang pernah kalian lakukan. Ada yang membaca “yukaffir” (dengan dijazmkan) berkedudukan sebagai jawabusy syarthi. Dan firman Allah swt. selanjutnya: wallaaHu bimaa ta’maluuna khabiir (“Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan.”) Maksudnya, tidak ada sesuatu pun dari perbuatan kalian yang tersembunyi dari-Nya, dan Dia akan memberikan pahala atas semua itu. ----------------------------------------------------------------------------------------------- HURAIAN TENTANG AYAT 270-274

Baik zakat maupun sedekah. Nazar yaitu janji untuk melakukan sesuatu ibadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala untuk mendekatkan diri kepada-Nya baik dengan syarat ataupun tidak. Ayat di atas menerangkan bahwa apa saja yang kita infakkan baik harta atau pun lainnya, banyak atau sedikit, demikian juga ibadah atau sedekah yang kita wajibkan kepada diri kita karena mencari ridha Allah, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Dia melihat niat kita kemudan akan memberikan balasan terhadapnya. Adapun orang yang tidak memenuhi hak Allah seperti orang yang enggan berzakat atau orang yang mengeluarkan harta bukan pada tempatnya misalnya untuk maksiat, maka dia adalah orang yang zhalim, sedangkan orang-orang yang zhalim tidak memiliki penolong pun yang menolong mereka dari azab Allah. Menampakkan sedekah sunat karena Allah dengan tujuan supaya dicontoh orang lain. Menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari menampakkannya, karena Menampakkan itu dapat menimbulkan riya pada diri si pemberi. Dan bersedekah dengan ikhlas itu dapat menghapuskan dosa-dosa. Ayat ini menjelaskan, bahwa sepatutnya orang yang bersedekah memberikan sedekahnya kepada orang-orang yang membutuhkan. Dia tidak memberikan orang yang butuh, padahal di sana masih ada yang lebih butuh. Allah mengetahui perkara-perkara kecil, tidak samar bagi-Nya keaadan kamu dan Allah akan memberikan balasan kepada masing-masing kamu. Di jalan Allah, yakni di atas ketaatan dan mencari keridhaan Allah, bukan untuk yang haram, yang makruh atau keinginan hawa nafsunya. di November 25, 2017

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN