TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
SURAH ALI IMRAN 200AYAT JUZ 4
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (169) فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (170) يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ (171) الَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِلَّهِ وَالرَّسُولِ مِنْ بَعْدِ مَا أَصَابَهُمُ الْقَرْحُ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا مِنْهُمْ وَاتَّقَوْا أَجْرٌ عَظِيمٌ (172) الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ (173) فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللَّهِ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ (174) إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (175)
Ayat 169 Wa la_ tahsabannal lazina qutilu_ fi sabililla_hi amwa_ta_(n), bal ahya_'un'inda rabbihim yurzaqu_n(a). 3:170 Ayat 170 Quran, Surah Al-i'Imran, Ayat 170 Farihin bima_ a_ta_humulla_hu min fadlih(i), wa yastabsyiru_na billazina lam yalhaqu_ bihim min khalfihim, alla_ khaufun'alaihim wa la_ hum yahzanu_n(a). 3:171 Ayat 171 Quran, Surah Al-i'Imran, Ayat 171 Yastabsyiru_na bi ni'matim minalla_hi wa fadl(in), wa annalla_ha la_ yudi'u ajral mu'minin(a). 3:172 Ayat 172 Quran, Surah Al-i'Imran, Ayat 172 Allazinastaja_bu_ lilla_hi war rasu_li mim ba'di ma_ asa_bahumul qarh(u), lillazina ahsanu_ minhum wattaqau ajrun 'azim(un). 3:173 Ayat 173 Quran, Surah Al-i'Imran, Ayat 173 Allazina qa_la lahumun na_su innan na_sa qad jama'u_ lakum fakhsyauhum fa za_dahum ima_na_(w), wa qa_lu_ hasbunalla_hu wa ni'mal wakil(u). 3:174 Ayat 174 Quran, Surah Al-i'Imran, Ayat 174 Fanqalabu_ bi ni'matim minalla_hi wa fadlil lam yamsashum su_'(uw),wattaba'u_ ridwa_nalla_h(i), walla_hu zu_ fadlin 'azim(in). 3:175 Ayat 175 Quran, Surah Al-i'Imran, Ayat 175 Innama_ za_likumusy syaita_nu yukhawwifu auliya_'ah(u_), fala_ takha_fu_hum wa kha_fu_ni in kuntum mu'minin(a).
“
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Rabb-nya dengan mendapat rezeki. (QS. Ali ‘Imraan: 169) Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka. Dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka. Bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Ali ‘Imraan: 170) Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. (QS. Ali ‘Imraan: 171) (Yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. (QS. Ali ‘Imraan: 172) (Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”; maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung”. (QS. Ali ‘Imraan: 173) Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. Ali ‘Imraan: 174) Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali ‘Imraan: 175)
Allah memberitahukan mengenai keadaan orang-orang yang mati syahid bahwa mereka itu meskipun telah mati di dunia ini, namun ruh mereka tetap hidup dan mendapat rizki di akhirat. Dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim dan kitab-kitab lainnya telah ditegaskan bahwa ayah Jabir, yaitu Abdullah bin ‘Amr bin Haram al-Anshari terbunuh dalam perang Uhud sebagai syahid.
Al-Bukhari meriwayatkan, Abu Walid mengatakan dari Syu’bah, dari Ibnu Munkadir, ia berkata, aku pernah mendengar Jabir berkata, ketika ayahku terbunuh, aku menangis dan membuka kain penutup wajahnya. Lalu para Sahabat Rasulullah melarangku, sedang Nabi sendiri tidak melarangku, maka beliau bersabda, “Jangan engkau menangisinya, Malaikat masih terus menaunginya dengan kedua sayapnya sehingga ia diangkat.” Al-Bukhari, Muslim, dan an-Nasa’i menyandarkan sanad kepadanya.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Ketika saudara-saudara kalian mendapatkan musibah perang Uhud, Allah telah menempatkan arwah mereka dalam perut burung hijau yang mendatangi sungai-sungai di Surga, dan makan dari buah-buahannya serta kembali ke pelita yang terbuat dari emas di bawah naungan ‘Arsy. Ketika mereka mendapatkan makan dan minum mereka yang baik, mereka berkata, ‘Andai saja sahabat-sahabat kami mengetahui apa yang diperbuat oleh Allah terhadap kami niscaya mereka tidak enggan dalam berjihad dan tidak mundur dari perang.’ Maka Allah pun berfirman, ‘Aku akan menyampaikan kepada mereka mengenai keadaan kalian.’ Lalu Dia menurunkan ayat, ‘Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati bahkan mereka itu hidup di sisi Rabb-nya dengan mendapat rizki.’ Dan ayat-ayat setelah-nya.” (HR. Imam Ahmad).
Dan juga diriwayatkan Abu Dawud dan al-Hakim dari Ibnu ‘Abbas Dan ini lebih kuat. Sedang al-Hakim meriwayatkannya dalam kitab al-Mustadrak. Seolah-olah para syuhada’ itu terbagi menjadi beberapa kelompok, ada yang arwahnya berterbangan di Surga, ada juga yang berada di atas sungai-sungai di pintu Surga. Bisa diartikan perjalanan mereka berakhir sampai pada sungai tersebut. Di sana mereka berkumpul dan disana pula mereka diberi makan dan rizki serta beristirahat. Wallahu a’lam.
Dan kami telah meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab Musnad Imam Ahmad, yang di dalamnya terdapat kabar gembira untuk semua orang yang beriman, bahwa arwah mereka bebas di Surga, makan dari buah-buahan yang terdapat di sana, dan di sana pula mereka merasakan kesenangan dan kebahagiaan. Selain itu arwah-arwah mereka juga menyaksikan kemuliaan yang dijanjikan Allah kepadanya.
Hadits di atas dengan isnad shahih, di dalamnya terdapat tiga orang dari empat imam. Imam Ahmad meriwayatkan dari Muhammad bin Idris asy-Syafi’i – dari Malik bin Anas al-Ashbahi dari az-Zuhri Abdurrahman bin Ka’ab bin Malik, dari ayahnya, ia berkata, Rasulullah bersabda: “Arwah seorang mukmin itu adalah berupa burung yang bergantung pada pohon di Surga sehingga Allah mengembalikannya ke jasadnya pada hari ia dibangkitkan.”
Sabda beliau (bergantung), maksudnya ialah makan.
Dalam hadits ini juga disebutkan: “Sesungguhnya arwah seorang mukmin itu berwujud burung di Surga.”
Sedangkan arwah para syuhada’, sebagaimana yang di sebutkan pada hadits sebelumnya, yaitu berada dalam perut burung hijau. Arwah mereka itu seperti bintang jika dibandingkan arwah orang-orang mukmin lainnya, karena itu dapat terbang. Kita berdo’a semoga Allah mematikan kita dalam keadaan beriman.As-Suddi berkata, “Orang yang mati syahid akan didatangkan sebuah kitab yang di dalamnya tercata, akan datang kepadamu si fulan pada hari ini dan ini, dan akan datang kepadamu si fulan hari ini dan ini. Maka bergembiralah dia atas kedatangannya, sebagaimana penduduk dunia bergembira ketidak hadiran mereka apabila datang.
Sa’id bin Jabir berkata, “Ketika mereka memasuki surga dan menyaksikan kemuliaan yang disediakan untuk para syuhada, mereka berkata, ‘Seandainya saudara-saudara kami yang masih hidup di dunia mengetahui kemuliaan yang kami saksikan ini, maka apabila mereka mendapati perang pasti mereka akan menyambut dengan sendirinya sehingga mereka mati syahid dan mendapatkan sebagaimana kami peroleh dari kebaikan.’ Maka Rasulullah memberitahukan tentang keadaan mereka serta kemuliaan yang mereka terima.
Dan Allah memberitahukan mereka, sesungguhnya Aku telah menurunkan dan memberitahukan Nabi kalian mengenai keadaan kalian dan apa yang kalian peroleh, maka bergembiralah atas itu. Dan itulah makna firman Allah: wa yastab-syiruunal ladziina lam yalhaquu biHim min khalfiHim (“Dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang mereka dan belum menyusul mereka.”)
Dalam kitab shahih al-Bukhari dan Muslim disebutkan sebuah hadits dari Anas bin Malik mengenai kisah 70 shahabat dari kaum Anshar di sumur Ma’unah yang terbunuh dalam waktu satu hari. Kemudian Rasulullah saw. membacakan qunut nazilah seraya mendoakan atas pembunuh serta melaknat mereka yang membunuh para shahabat beliau itu. Anas berkata, dan mengenai mereka ini diturunkan ayat yang kami baca, hingga kemudian ayat tersebut diangkat. “Sampaikanlah kepada kaum kami dari kami, sesungguhnya kami telah bertemu Rabb kami, lalu Dia ridla kepada kami dan kami pun ridla.”Ibnu Hisyam meriwayatkan dari Abu ‘Ubaidah, ia berkata, bahwa ketika sampai kepada Rasulullah berita kepulangan pasukan musyrikin Quraisy, maka beliau bersabda: “Demi Rabb yang jiwaku berada ditangan-Nya, sesungguhnya telah di panaskan bebatuan untuk mereka, jika mereka bangun pagi, niscaya nasib mereka akan menjadi seperti kemarin.”Maka Allah swt. berfirman, falaa takhaafuuHum wa khaafuuni in kuntum mu’miniin (“Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.”) Apabila kalian ditakut-takuti, maka bertawakkallah kepada-Ku, dan berlindunglah kepada-Ku, sebab cukuplah Aku sebagai Pelindung dan Penolong kalian, sebagaimana firman-Nya yang artinya: “Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka mempertakuti kamu dengan (sembahan-sembahan) yang selain Allah?” (QS. Az-Zumar: 36).
Langgan:
Catatan (Atom)
JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN
JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN
-
JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN
-
TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK, Quran, Surah Maryam, Ayat 85 Yauma nahsyurul mut taqina ilar rahma_ni wafda_ Surah Maryam, Ayat 86...
-
TAFSIR SURAT AL-BAQARAH:259* TAFSIR QURAN DAN HADIS TABBARAK 17.08.25;jumaah . 8pagi,., ----------------------------------------------...