Rabu, 27 Jun 2018

AYAT 80-83


TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
 SURAH BAQARAH AYAT 80-83
BIS-MIL-LSH-HIR-RAHMAN-NIR-RAHIM''

 وَقَالُوْا لَن تَمَسَّنَا النَّارُ إِلاَّ أَيَّاماً مَّعْدُوْدَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِنْدَ اللهِ عَهْدًا فَلَنْ يُخْلِفَ اللهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللهِ مَا لاَ تَعْلَمُوْن (80) Dan mereka berkata : Sekali­kali tidak kami akan disentuh oleh api-neraka kecuali berbilang hari saja. Katakanlah : Apakah kamu telah membuat janji di sisi Allah ? (Kalau demikian). Maka tidaklah Allah akan memungkiri janji­Nya, atau apakah kamu meng­atakan terhadap Allah barang yang tidak kamu ketahui ?  \

بَلَى مَن كَسَبَ سَيِّئَةً وَ أَحَاطَتْ بِهِ خَطِيْئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ (81) Tidak begitu ! Barangsiapa yang berusaha jahat, sedang dosanya telah meliputinya, maka mereka itu adalah penghuni neraka, mereka akan kekal di dalamnya

. وَ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَ عَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ (82) Dan orang-orang yang beriman dan beramal yang shalih ­shalih , mereka itu adalah penghuni syurga; merekapun akan kekal di dalamnya. وَ إِذْ أَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ لاَ تَعْبُدُوْنَ إِلاَّ اللهَ وَ بِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَ ذِي الْقُرْبَى وَ الْيَتَامَى وَ الْمَسَاكِيْن وَ قُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْناً وَ أَقِيْمُوا

 الصَّلاَةََ وَ آتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلاَّ قَلِيْلاً مِّنكُمْ وَ أَنْتُمْ مِّعْرِضُوْن (83) Dan (ingatlah) tatkala Kami membuat janji dengan Bani Israil, supaya jangan mereka menyembah melainkaii kepada Allah, dan terhadap kedua ibu ­bapak hendaklah berbuat balk, dan (juga) kepada keluarga yang hampir, dan anak-anak yatim dan orang ­orang miskin , dan hendaklah mengucapkan perkataan yang baik kepada manusia, dan dirikanlah sembahyang dan keluarkanlah zakat. Kemudian , berpaling kamu , kecuali sedikit, padahal kamu tidak memperdulikan.

 ayat 80). Mereka merasa demikian istimewa di sisi Tuhan. Kalau mereka dimasukkan ke neraka esok, hanya sebentar saja. Kata yang setengah kalau dimasukkan ke neraka orang Bani Israil, hanya selama empat puluh hari saja, yaitu selama mereka menyembah berhala anak-sapi, seketika ditinggalkan oleh Nabi Musa empat puluh hari. Demikian riwayat yang dibawakan oleh Ibnu Jarir.

Dan satu riwayat lagi dibawakan oleh Ibnu Jarir juga, dan Ibnu Ishaq , dan Ibnul Mundzir dan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas, bahwa: menurut kepercayaan orang Yahudi umur dunia kita ini adalah 7.000 tahun. Maka mana yang berdosa di antara mereka akan diazab dalam neraka sehari dalam 1.000 tahun. Menjadi hanya tujuh hari saja mereka di neraka, kemudian dikeluarkan dan dipindahkan ke surga. Menurut Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Bukhari, seketika memerangi Khaibar, benteng pertahanan orang Yahudi yang terakhir, Nabi s. a. w menanyakan kepada mereka, siapa ahli neraka ? Mereka menjawab bahwa kami hanya akan masuk neraka sebentar, sesudah itu keluar. Inilah menurut setengah riwayat asal turunnya ayat ini. ayat 81). Keadilan dan hukum Ilahi berlaku buat semua orang Di sini disebut dua hal yang menyebabkan kekal di neraka. Pertama kejahatan sudah menjadi usaha, kedua kesalahan itu sudah mengepung dan meliputi diri. Tidak ada kekerasan hati lagi buat membebaskan diri dari kepungan kejahatan. Dan puncak dari segala kejahatan ialah mempersekutukan Tuhan dengan yang lain. Segala dosa pangkalnya ialah karena mempersekutukan Tuhan. Di antaranya ialah dengan mempersekutukan Tuhan dengan hawa-nafsu dan dengan setan. ayat 82). Tidak pandang apakah dia Yahudi, atau Nasrani atau Islam sebagai yang telah diterangkan pada ayat 62 yang 1alu. Dapatkah agaknya kita kaum Muslimin tertegun sejenak memikirkan ayat ini ? Yang sebab turunnya ialah Bani Israil di Madinah, tetapi ayatnya telah terlukis tetap di dalam al-Qur'an ? Siapa yang membaca ayat ini sekarang , apakah kita atau Bani Israil ? Bagaimana orang yang mengaku dirinya Islam atau keturunan Islam, tetapi seluruh usaha hidupnya dipengaruhi oleh nafsu-nafsu jahat ? Dan dia tidak lagi dapat memmbebaskan diri dari kepungan dosa ? Bagaimana dengan orang yang berkeyakinan apabila dia membaca Qul-Huallahu-Ahad 1.000 kali atau membaca syahadat 10.000 kali, atau membaca Surat Yasin malam Jum'at atau membaca Ayat Kursi seketika akan tidur, dijamin pasti masuk surga ? Allah berfirman sambil memerintahkan Rasul-Nya, Muhammad saw.: fa ir raja’akallaaHu (“Maka jika Allah mengembalikanmu.”) Maksudnya, Allah mengembalikanmu dari peperanganmu ini.”) ilaa thaa-ifatim minHum (“Kepada suatu golongan dari mereka.”) Qatadah mengatakan: “Disebutkan kepada kami, bahwa mereka berjumlah dua belas orang.” Fasta’dzanuuka lil khuruuji (“Kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar.”) Yaitu pergi berperang bersamamu dalam peperangan yang lain. Fa qul lan takhrujuu ma’iya abadaw walan tuqaatiluu ma’iya ‘aduwwan (“Maka katakanlah: ‘Kalian tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku.’”) Yang demikian itu sebagai hukuman dan siksaan bagi mereka. Kemudian hal itu dijelaskan melalui firman-Nya: innakum radliitum bil qu’uudi awwala marratin (“Sesungguhnya kalian telah rela [untuk] tidak pergi berperang [pada] kali yang pertama.”) Yang, demikian itu adalah sama seperti firman-Nya yang artinya berikut ini: “Dan orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, ‘Apabila kalian berangkat untuk mengambil barang rampasan.’” (QS. Al-Fath: 15) Firman-Nya: faq’uduu ma’al khaalifiin (“Karena itu duduklah [tinggallah] bersama orang-orang yang tidak ikut berperang.”) Ibnu `Abbas mengatakan: “Yaitu (bersama) orang-orang yang tidak mau mengikuti berbagai macam peperangan.”

AYAT 78-79

TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK''
Tafsir Surah Al-Baqarah
 Ayat 78-79
Bahagian 4(Memakan Hasil Dari Riba Menempah Kecelakaan)

 أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ {وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلا يَظُنُّونَ (78) فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ (79) }

Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al-Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga. Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, "Ini dari Allah," (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka karena apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka karena apa yang mereka kerjakan.

Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas ketika menafsirkan ayat ini , “kecelakaan bagi mereka karena apa yang mereka tulis dengan tangan mereka sendiri berupa kedustaan, kebohongan, serta kepalsuan.Kecelakaan juga bagi mereka karena apa yang biasa mereka makan melalui hasil riba.” Kalimah "Fawailul lahum" bahwa azab menimpa mereka yang menulis kedustaan tersebut dengan tangan mereka. Kalimah "Wawailul lahum mimma yaksibun", dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka disebabkan apa yang mereka lakukan Menurut Ibnu Jarir, pendapat yang lebih mirip kepada kebenaran ialah apa yang telah dikemukakan oleh Ad-Dahhak,

dari Ibnu Abbas tadi. Mujahid mengatakan, sesungguhnya orang-orang ummi itu ialah kaum yang disebutkan ciri-cirinya oleh Allah Swt., bahwa mereka ti­dak sedikit pun memahami kitab yang telah diturunkan oleh Allah ke­pada Nabi Musa, tetapi mereka membuat-buat kedustaan dan kebatil­an serta kedustaan dan kepalsuan. Dengan demikian, berarti makna tamanni dalam ayat ini ialah membuat-buat kedustaan dan kepalsuan. Termasuk ke dalam pengertian ini, ada sebuah riwayat yang bersum­ber dari sahabat Ugman ibnu Affan La. Disebutkan bahwa ia pernah mengatakan, "Aku tidak pernah bersyair, tidak pernah pula membuat kebatilan, serta aku tidak pernah membuat kedustaan." Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan makna illaa amaa niyya —dibaca dengan tasydid dan takhfif ialah illaa tilawatan— ha­nyalah bacaan belaka. Berdasarkan pengertian ini, berarti istiSna yang ada bersifat munqati' .

Para pendukung pendapat ini memperkuat pen­dapatnya berdalil kepada firman Allah Swt. yang mengatakan, "Me­lainkan apabila ia hendak membaca, maka setan pun memasukkan go­daan-godaan terhadap bacaannya itu," hingga akhir ayat 52 surat Al-Hajj (menurut orang yang mengartikan tamanna dengan makna tala, yakni membaca). Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Yunus ibnu Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Amr ibnul Hari§, dari Darij, dari Abul Haigam, dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a., dari Rasulullah Saw. yang pernah bersabda: Wail adalah sebuah lembah di dalam neraka Jahannam, orang kafir dicampakkan ke dalamnya selama empat puluh tahun se­belum mencapai dasarnya. Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Turmuii, dari Abdur Rahman ibnu Humaid, dari Al-Hasan ibnu Musa, dari Ibnu Luhai'ah, dari Darij dengan lafaz yang sama. Imam Turmuii mengatakan bahwa ha­dis ini garib, kami tidak mengenalnya kecuali hanya melalui hadis Ibnu Luhai'ah. Menurut kami, hadis ini —seperti yang Anda lihat— tidak hanya diketengahkan oleh Ibnu Luhai'ah, dan ternyata musibahnya menim­pa orang-orang sesudahnya, mengingat penilaian marfu' hadis ini me­rupakan hal yang munkar (diingkari) Ibnu Jarir meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Al Mutsana, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Abdus Sa­lam telah menceritakan kepada kami Saleh Al-Qusyairi, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Jarir, dari Hammad ibnu Salamah, dari Abdul Hamid ibnu Ja'far, dari Kinanah Al-Adawi, dari Utsman ibnu Affan r.a dari Rasulullah Saw. sehubungan dengan makna firman‑Nya: Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka karena apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka karena apa yang mereka kerjakan. (Al-Baqarah: 79)

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN