Khamis, 4 Januari 2018

tafsir surah ashr ayat 1-3

  1. Al Ashr atau biasa disebut Wal Asri Yaitu Demi masa yang mana manusia sedang lalai dan rugi; satu surat pendek di Al-Quran yang masuk kategori juz amma, bahkan panjangnya hanya 3 ayat aja. Al Asr turun di kota mekkah dan masuk golongan surat makkiyah. surat ini merupakan surah ke 103 di Al Quran yang bila diartikan berarti “Waktu/Masa”. diberi nama Al Ashr di karenakan mengambil Ungkap di ayat pertama surat ini.Demi masa; bagi hamba mahluk ciptaan allah masa adalah sesuatu yang penting namun masa tiada dalam masa allah azawajalla; sebagai mana masa bagi seseorang ada jangka masa panjang dan pendek bagi nya; namun hakikat masa tiada batas waktu bagi allah; 1amasa dalam pimpinan allah mencipta alam yang mana di namakan 1masa yang allah jadikan alam berupa 1ribu tahun 10 ribu tahun atau 100ribu tahun kerna masa tiada batas bagi allah sebagai mana seseorang yang sedang tidur tiada batas masa bagi nya ;seseorang yang sedang hidup atas dunia 50tahun terasa cepat bagi seseorang akan tetapi masa bagi seseorang 50tahun hidup atas dunia berasa terlalu lama dan cukup bagi nya untuk melakukan semua nya yang di perlukan nya; masa tak ada batasan bagi allah; tiada masa bagi allah azawajalla '
    Mengenai inti isi Qs Al Ashri sendiri jelaskan bahwa sesungguhnya manusia itu didalam keadaan yang merugi apabila mereka menyia nyiakan waktunya begitu aja, kecuali untuk mereka yang memanfaatkan waktunya dengan senantiasa beramal saleh dan berbuat bagus.
    Mereka menyebutkan bahwa ‘Amr bin al-‘Ash pernah diutus untuk menemui Musailamah al-Kadzdzab. Hal itu berlangsung setelah pengutusan Rasulullah saw. Dan sebelum dia (‘Amr bin al-‘Ash) masuk Islam. Musailamah al-Kadzab bertanya kepada ‘Amr bin al-‘Ash, “Apa yang telah diturunkan kepada sahabatmu ini (Rasulullah) selama ini?” Dia menjawab, “Telah diturunkan kepadanya satu surat ringkas namun sangat padat.” Dia bertanya, “Surat apa itu?” Dia (‘Amr) menjawab: “Wal ‘ashr….[hingga akhir surah]…(“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (al-‘Ashr: 1-3)

    Kemudian Musailamah berfikir sejenak, setelah itu ia berkata: “Dan telah diturunkan pula hall serupa kepadaku.” Kemudian ‘Amr bertanya kepadanya, “Apa itu?” Musailamah menjawab: “Yaa wabriyaa wabr. Wa innamaa anta uzduunani wa shadr. Wa saa-iruka hafr naqr (hai kelinci, hai kelinci, sesungguhnya kamu memiliki dia telinga dan satu dada. Dan semua jenismu suka membuat galian dan lubang)”. Kemudian dia bertanya: “Bagaimana menurut pendapatmu hai ‘Amr?” maka ‘Amr berkata kepadanya, “Demi Allah, aku tahu bahwa engkau telah berdusta.”

    Wabr adalah binatang sejenis kucing, yang anggota badannya yang paling besar adalah keduua telinga dan dadanya, sedangkan anggota tubuh lainnya kurang bagus. Dengan halusinasi itu, Musailamah al-Kadzdzab bermaksud menyusun kalimat yang bertentangan dengan apa yang disampaikan al-Qur’an. Namun demikian, hal tersebut ditolak mentah-mentah oleh seorang penyembah berhala pada saat itu.

    Imam Syafi’I mengatakan: “Seandainya manusia mencermati surat ini (al-‘Ashr) secara seksama, niscaya surat ini akan mencukupi mereka.”


    Surat Al-Ashr Versi Teks Latin

    1. waal’ashri

    2. innal-insaana lafii khusrin

    3. illaalladziina aamanuu wa’amiluusshaalihaati watawaasaw bialhaqqi watawaasaw biashobr

    Arti Bahasa Melayu Qs Al-Ashr

    1. Demi masa.

    2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada di kerugian,

    3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

    demikian mengenai bacaan surat Al-Ashr dan terjemahannya. insyaallah kita mendapatkan manfaat besar dari artikel ini dan kita mendapatkan pahala berlipat di membacanya. wallahu a’lam.

    Surat Al ‘Ashr merupakan sebuah surat dalam Al Qur’an yang banyak dihafal oleh kaum muslimin karena pendek dan mudah dihafal. Namun sayangnya, sangat sedikit di antara kaum muslimin yang dapat memahaminya. Padahal, meskipun surat ini pendek, akan tetapi memiliki kandungan makna yang sangat dalam. Sampai-sampai Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata,

    لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ هَذِهِ السُّوْرَةَ لَوَسَعَتْهُمْ

    ”Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka.” [Tafsir Ibnu Katsir 8/499].
    Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, ”Maksud perkataan Imam Syafi’i adalah surat ini telah cukup bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah dengan beriman, beramal sholih, berdakwah kepada Allah, dan bersabar atas semua itu. Beliau tidak bermaksud bahwa manusia cukup merenungkan surat ini tanpa mengamalkan seluruh syari’at. Karena seorang yang berakal apabila mendengar atau membaca surat ini, maka ia pasti akan berusaha untuk membebaskan dirinya dari kerugian dengan cara menghiasi diri dengan empat kriteria yang tersebut dalam surat ini, yaitu beriman, beramal shalih, saling menasehati agar menegakkan kebenaran (berdakwah) dan saling menasehati agar bersabar” [Syarh Tsalatsatul Ushul].

    ”Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah nomor 224 dengan sanad shahih).

    ”Seorang yang berilmu akan tetap menjadi orang bodoh sampai dia dapat mengamalkan ilmunya. Apabila dia mengamalkannya, barulah dia menjadi seorang alim” (Dikutip dari Hushul al-Ma’mul)

    بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
    وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿٣﴾ 1
    . demi masa2.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (al-‘Ashr: 1-3)
    Al-‘Ashr berarti masa yang di dalamnya berbagai aktifitas anak cucu Adam berlangsung, baik dalam wujud kebaikan maupun keburukan. Imam Malik meriwayatkan dari Zaid bin Aslam: “Kata al-‘Ashr berarti shalat ‘Ashar.” Dan yang populer adalah pendapat pertama.

    Dengan demikian, Allah Ta’ala telah bersumpah dengan masa tersebut bahwa manusia itu dalam kerugian, yakni benar-benar merugi dan binasa. Illal ladziina aamanuu wa’amilush shaalihaat (“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih”). Dengan demikian Allah memberikan pengecualian dari kerugian itu bagi orang-orang yang beriman dengan hati mereka dan mengerjakan amal shalih melalui anggota tubuhnya. Wa tawaa shaubil haqqi (“Dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran”) yaitu mewujudkan semua bentuk ketaatan dan meninggalkan semua yang diharamkan. Wa tawaa shaubish shabr (“Dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.”) yakni bersabar atas segala macam cobaan, takdir, serta gangguan yang dilancarkan kepada orang-orang yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN