Sabtu, 9 Disember 2017

AYAT 49-59


    

  •      

  TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
  • JILIK-5 AYAT 49-59                  
  • Ayat dibawah ini menerangkan perihal hari kiamat, hari kebangkitan, atau hari dimana malaikat Israfil meniup sangkakala. Lalu menjelaskan tentang balasan kepada manusia sesuai dengan amal perbuatannya, tentang dua golongan; penghuni surga bagi orang yang bertakwa dan penghuni neraka bagi orang yang berdosa.-ayat49-59: Di antara hal yang akan disaksikan pada hari Indahnya pahala yang akan diperoleh kaum mukmin di surga dan buruknya azab yang menimpa orang-orang kafir.Kiamat berupa kebangkitan dan berdiri untuk dihisab.
  • MAA YANN ZHURUUNA ILLAA SAIHATAW WAAHIDATANN TA” KHUZUHUM WAHUM YA-KHIS-SIMUUN.FALAA YASTATII-‘UUNA TAW-SIYATAW WALAA ILLAAA AH-LIHIM YARJI-‘UUN.WANUFI-KHA FIS-SUURI FA-IZAA HUM MINAL AJ-DAA-TSII-LAA RABBIHIM YANN-SILUUN.QAALUU YAA WAYLANAA MAMM-BA-‘A-TSANAA MIM-MARQADINAA HAAZA MAA WA-‘ADAR RAHMAANU WASADAQAL MURSALUUN.INN KAANAT ILLAA SAIHATAW WAAHIDATANN FA-I-ZAA HUM JAMI ‘UL LADAI-NAA MUH-DHARUUN.FALYAW MA LAA TUZH-LAMU NAFSUN SYAI-AW WALAA TUJZAU-NA IL-LAA MAA KUNN-TUM TA’ MALUUN.INN-NA AS-HAABAL JAN-NATIL YAWMA FI SYU-GHULINN FAA KIHUUN.HUM WA-AZ WAAJUHUM FII ZHILAALIN ‘ALAL A-RAAA IKI MUT-TAKI-UUN.LAHUM FIIHAA FAAKIHATUW WALA HUM-MAA YADDA-‘UUN.SALAAMUNN QAULAMM-MIR RAB-BIR RAHIIM.WAMTAAZUL YAUMA AY-YUHAL MUJRIMUUN.
  • وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٤٨) مَا يَنْظُرُونَ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ (٤٩) فَلا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلا إِلَى أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ (٥٠) وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الأجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ (٥١) قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ (٥٢) إِنْ كَانَتْ إِلا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ (٥٣) فَالْيَوْمَ لا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَلا تُجْزَوْنَ إِلا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٥٤)إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ (٥٥) هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلالٍ عَلَى الأرَائِكِ مُتَّكِئُونَ (٥٦) لَهُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَلَهُمْ مَا يَدَّعُونَ (٥٧) سَلامٌ قَوْلا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ (٥٨) وَامْتَازُوا الْيَوْمَ أَيُّهَا الْمُجْرِمُونَ (٥٩)
  • TAFSIR'AYAT;49. Mereka hanya menunggu satu teriakan,[2] yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar[3]50. Sehingga mereka tidak mampu membuat suatu wasiat[4] dan mereka (juga) tidak dapat kembali kepada keluarganya[5].51. Lalu ditiuplah sangkakala[6], maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup) menuju (dengan segera) kepada Tuhannya.52. [7]Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” [8]Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih[9] dan benarlah rasul- rasul(-Nya).53. (Kebangkitan dari kubur) itu hanya dengan sekali teriakan saja, maka seketika itu mereka semua[10] dihadapkan kepada kami (untuk dihisab).54. Maka pada hari itu seorang tidak akan dirugikan sedikit pun[11] dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan[12].55. [13]Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka)[14].56. Mereka dan pasangan-pasangannya[15] berada dalam tempat yang teduh[16], bersandar di atas dipan-dipan.57. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan[17].58. (Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang[18].59. [19]Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai orang-orang yang berdosa[20].


  • HURAIAN AYAT;
  • [[2] Maksudnya, suara tiupan sangkakala pertama yang ditiup oleh malaikat Israfil yang menghancurkan bumi ini.Di antara ulama yang berpendapat demikian adalah Ibnu ‘Abbas, Al-Hasan Al-Bashri, Qatadah, Al-Qurthubi dan Ibnu Hajar rahimahumullah.Tiupan sangkakala yang pertama disebut dengan nafkhotul faza’ wa ash-sha’qi, yaitu tiupan yang menyebabkan terkejutnya seluruh makhluk sehingga menyebabkan kematian mereka. Menurut ulama yang berpendapat tiupan sebanyak dua kali, nafkhotul faza’ dan nafkhotu ash-sha’qi ini dua hal yang terjadi dalam satu waktu (satu tiupan), bukan dua tiupan yang terpisah. Artinya, mereka terkejut dan kemudian mati karenanya.Para ulama yang berpendapat dua kali, mereka berdalil dengan firman Allah Ta’ala,يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ“(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam. Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan ke dua.” (QS. An-Nazi’at [79]: 6-7)Ketika menjelaskan ayat di atas, Ibnu Katsir rahimahullah berkata,قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: هَمًّا النَّفْخَتَانِ الْأُولَى وَالثَّانِيَةُ، وَهَكَذَا قَالَ مُجَاهِدٌ وَالْحَسَنُ وَقَتَادَةُ وَالضَّحَّاكُ وَغَيْرُ وَاحِدٍ“Ibnu ‘Abbas berkata,’Keduanya adalah tiupan pertama dan ke dua.’ Dan demikian pula yang dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, Adh-Dhahhak, dan yang lainnya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/315)Mereka juga berdalil dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ“(Jarak) antara dua tiupan adalah empat puluh.” (HR. Bukhari no. 4935)[3] Yakni ketika mereka sedang lalai dan sibuk, baik dengan jual beli, tawar-menawar, makan, minum, dsb.[4] Sedikit atau banyak.[5] Dari pasar dan dari kesibukan mereka, bahkan mereka mati di tempat mereka berbisnis.[6] Tiupan ini adalah tiupan sangkakala yang kedua, di mana dengan tiupan ini bangkitlah orang-orang yang berada dalam kubur. Jarak antara tiupan pertama dengan tiupan kedua adalah 40, sebagaimana disebutkan dalam hadits. Wallahu a’lam, apakah 40 tahun, 40 bulan atau 40 hari.[7] Pada hari itu, orang-orang yang mendustakan bersedih dan menampakkan penyesalan.[8] Lalu dikatakan kepada mereka. dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, dalam sebuah hadits yang panjang di dalamnya diceritakan,Kemudian ditiuplah sangkakala. Tidak ada seorang pun yang mendengarnya kecuali dia memasang pendengarannya dan menjulurkan lehernya. Beliau bersabda,’Maka orang yang pertama kali mendengarnya adalah seseorang yang memperbaiki telaga untuk untanya.’ Beliau berkata,’Dia pun mati, dan orang-orang pun mati.’ Kemudian Allah mengirim –atau beliau berkata,’Menurunkan’- hujan gerimis atau naungan –Nu’man (salah seorang perawi) ragu-ragu- yang darinya Allah menumbuhkan (membangkitkan) jasad-jasad manusia. Kemudian ditiuplah sangkakala yang ke dua, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing) …” (HR. Muslim no. 2940).(Jarak) antara dua tiupan adalah empat puluh.” Para sahabat bertanya,”Wahai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari?” Abu Hurairah menjawab,”Aku enggan.” Mereka bertanya lagi,”Empat buluh bulan?” Abu Hurairah menjawab,”Aku enggan.” Mereka bertanya lagi,”Empat puluh tahun?” Abu Hurairah menjawab,”Aku enggan.” (HR. Bukhari no. 4935)
  • [9] Syaikh As Sa’diy berkata, “Jangan engkau kira bahwa disebutkan Ar Rahman (Yang Maha Pengasih) di sini hanya untuk memberitakan janji-Nya, bahkan untuk memberitahukan bahwa pada hari yang besar itu mereka akan melihat sebagian dari rahmat-Nya yang tidak pernah terlintas di pikiran dan tidak pernah disangka oleh orang-orang yang menyangka…dst.”[10] Manusia dan jinnya.
  • [11] Yakni tidak akan dikurangi kebaikannya dan tidak akan ditambah keburukannya.[12] Baik atau buruk. Barang siapa yang mendapatkan kebaikan, maka hendaknya ia memuji Allah terhadap hal itu, dan barang siapa yang mendapatkan kebalikannya, maka jangan ada yang ia cela selain dirinya.
  • [13] Setelah Allah Subhaanahu wa Ta’aala menyebutkan bahwa setiap orang tidaklah dibalas kecuali sesuai amal yang dia kerjakan, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala menyebutkan balasan untuk kedua golongan (golongan penghuni surga dan golongan penghuni neraka). Allah memulai dengan balasan kepada penghuni surga, bahwa ketika mereka pindah dari beberapa area di hari Kiamat lalu mereka menempati taman-taman surga, mereka berada dalam kesibukan sehingga tidak memperhatikan yang lain karena kenikmatan yang kekal di dalamnya dan keberuntungan yang besar. Al Hasan Al Bashri berkata, “(Mereka) berada dalam kesibukan (sehingga tidak mempedulikan) penduduk neraka yang sedang merasakan azab.” Menurut Mujahid tentang firman Allah Ta’ala, “Bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).” Yakni mereka berada dalam kesenangan dan berbangga dengannya. Sedangkan menurut Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Al Hasan, dan Qatadah tentang firman Allah tersebut, “Yakni mereka disibukkan dengan memecahkan keperawanan (istri mereka yang cantik).”
  • [14] Meskipun mereka sibuk, namun mereka tidak pernah lelah.
  • [15] Berupa bidadari yang bermata jeli yang cantik parasnya, indah tubuhnya dan baik akhlaknya.[16] Di balik pepohonan.[17] Apa yang mereka inginkan dan mereka cita-citakan ada di hadapan.[18] Dalam ayat ini terdapat firman Allah kepada penghuni surga dan salam-Nya kepada mereka. Apabila Allah Subhaanahu wa Ta’aala telah mengucapkan salam kepada mereka, maka mereka mendapatkan keselamatan secara sempurna dari berbagai sisi dan mereka memperoleh penghormatan, di mana tidak ada penghormatan yang lebih tinggi daripada itu, dan tidak ada kenikmatan yang serupa dengannya. Coba bayangkan penghormatan dari Penguasa raja-raja, Tuhan Yang Maha Agung, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada penghuni surga, di mana Dia telah melimpahkan keridhaan-Nya kepada mereka, dan tidak akan murka kepada mereka untuk selama-lamanya. Oleh karena itu, kami berharap kepada Engkau wahai Tuhan kami agar tidak menghalangi kami dari kenikmatan itu dan memberikan kesenangan kepada kami dengan melihat Wajah-Mu yang mulia.[19] Setelah Allah Subhaanahu wa Ta’aala menyebutkan balasan untuk orang-orang yang bertakwa, Dia menyebutkan balasan-Nya kepada orang-orang yang berdosa.[20] Maka mereka berpisah dari orang-orang mukmin agar Dia menegur mereka dengan keras di hadapan semua manusia sebelum mereka masuk ke dalam neraka.Menurut Ibnu Abbas, “(Yakni) Kami binasakan mereka.” Menurut As Suddiy, “Yakni Kami ubah bentuk mereka.” Menurut Abu Shalih, “Kami jadikan mereka batu.” Sedangkan menurut Al Hasan Al Bashri dan Qatadah, “Tentu Aku jadikan mereka duduk di atas kakinya.”Menurut Syaikh As Sa’diy, “Kami hilangkan gerakan mereka.”

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN