Selasa, 26 Jun 2018

AYAT 74-77

TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK''
SURAH AL-BAQARAH 74-77
BIS-MIL-LAH-HIR-RAHMAN-NIR-RAHIM''

              74.Summa qasat quluubukum – mimba' – di zaalika fahiya kal – hijaarati ‘aw ‘ashaddu qaswah. Wa 'inna minal-hijaarati lamaa yatafajjaru minhul-'anhaar; Wa inna minhaa la – maa yash- shaqqaqu fa – yakhruju – minhul – maaa' Wa ‘inna minhaa lamaa yahbitu min khash – yatil – laah. Wa mallaahu bi – ghaafilin ‘ammaa ta' maluun. 75.‘Afa – tatma – ‘uuna ‘any – yu' – minuu lakum wa qad kaana fariiqum – minhum yasma – ‘ uuna Kalaamallahi summa yuharrifuunahuu mim – ba' – di maa ‘aqaluuhu wa hum ya' lamuun? 76.Wa ‘izaa laqullaziina ‘aa – manuu qaluuu ‘aamannaa: wa ‘izaa khalaa ba' – duhum ‘ilaa ba' din – qaaluuu ‘atuhaddi – suunahum – bimaa fatahalllaahu ‘alaykum li – yuhaaaj- juukum bihii ‘inda Rab – bikum? ‘Afalaa ta'qiluun? 77.‘ Awalaa ya' – lamuuna an – nallaaha ya' – lamu maa yusir – runna wa maa yu' linuun?

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُم مِّن بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ وَإِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْأَنْهَارُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَاءُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ أَفَتَطْمَعُونَ أَن يُؤْمِنُوا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِّنْهُمْ يَسْمَعُونَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِن بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ وَهُمْ يَعْلَمُونَ وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَا بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ قَالُوا أَتُحَدِّثُونَهُم بِمَا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُم بِهِ عِندَ رَبِّكُمْ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ أَوَلَا يَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ Artinya:
                         “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh; karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. 2:74)“75. Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, Padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (al-Baqarah: 75) 76. dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata:” Kamipun telah beriman,” tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: “Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?” (al-Baqarah: 76) 77. tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?” (al-Baqarah: 77)
             Ibnu Abi Najih meriwayatkan dari, Mujahid katanya, setiap batu yang memancarkan air atau terbelah karena terpaan air atau yang meluncur dari puncak gunung, adalah karena takut kepada Allah . Hal itu dinyatakan al-Qur’an, “Dan Allah sekali-kali tidak akan lengah dari apa yang kamu kerjakan.” Ar-Razi’, al-Qurthubi, dan imam-imam lainnya mengatakan..Dalam hadits shahih disebutkan: “Inilah gunung yang mencintai kami dan kami pun mencintainya.” Dan seperti kisah mutawatir tentang ratapan batang pohon kurma, dan disebutkan dalam Shahih Muslim, hadits: “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Makkah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, dan sesungguhnya sekarang aku mengetahuinya.” (HR. Muslim). Kisah atau hadits Mutawatir: “Kisah atau hadits yang diriwayatkan oleh banyak perawi, yang mereka mustahil bersepakat dalam dusta. Dan wajib mempercayainya.”-pent.

                       Demikian juga mengenai sifat Hajar Aswad, bahwasannya ia akan memberi kesaksian bagi yang menyalaminya dengan benar pada hari kiamat kelak. Dan lain sebagainya yang semakna dengan hal itu. Misalnya, dalam penjelasannya. Yaitu dengan hal ini atau dengan hal lainnya.-pent.Menurut Ibnu Abbas, al-Wail ini berarti suatu siksaan yang sangat memberatkan. Dan menurut al-Khalil bin Ahmad, al-wail berarti puncak kejahatan. Al-Qurthubi menyampaikan sebuah pendapat yang menyatakan: “Bahwa hal itu dimaksudkanIbnu Jarir mengatakan, sebagian ulama lainnya berpendapat, kata “au” dalam ayat di atas bermakna “bal” (bahkan). Maka pengertiannya: “Hati kamu itu menjadi keras seperti batu bahkan lebih keras lagi.” untuk takhyir (memberikan pilihan), artinya, pemisahan untuk (hal) ini, (hal) ini atau hal (ini).Muhammad bin Ishak dari Ibnu Abbas mengatakan Mengenai firman-Nya: wa idzaa laqulladziina aamanuu qaaluu aamannaa (“Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: ‘Kami telah beriman.”‘) Ini artinya bahwa sahabat kalian itu adalah Rasulullah, namun ia khusus (diutus) kepada kalian saja.” Dan apabila mereka berada sesama mereka saja, maka mereka (orang Yahudi) berkata, “Jangan kalian beritahukan hal ini kepada masyarakat Arab. Karena sebelumnya kalian menyatakan akan menaklukkan mereka dengan dukungan Rasul ini, tetapi ternyata dia itu berasal dari mereka.”

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN