TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
Surah ali-iman ayat 34,
ذُرِّيَّةً بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
(sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Di mana antara yang satu dengan yang lain memiliki kemiripan baik dari sisi fisik maupun akhlak. “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”
(HR Abu Daud dan Ahmad),
Yakni Allah Maha Mengetahui siapa yang berhak dipilih-Nya dan siapa yang tidak berhak dipilih. Hal ini menunjukkan bahwa mereka dipilih Allah karena keadaan mereka yang diketahui Allah sehingga berhak mendapat pilihan-Nya sebagai karunia dan pemberian-Nya.
Allah swt. memberitahukan bahwa Dia telah memilih beberapa keluarga atas keluarga lainnya di belahan bumi ini. Dia memilih Adam yang Dia telah menciptakannya dengan tangan-Nya sendiri dan ditiupkan ruh-Nya kepadanya, serta memerintahkan para Malaikat bersujud kepadanya. Dia juga mengajarkan kepadanya nama segala sesuatu dan menempatkannya di Surga, kemudian menurunkannya dari Surga, yang dalam peristiwa tersebut mengandung hikmah.
Selanjutnya Allah juga memilih Nuh as. dan menjadikannya Rasul pertama yang diutus kepada penduduk bumi ini, pada saat manusia menyembah berhala dan menyekutukan-Nya, yang mana Dia tidak pernah menurunkan hujjah untuk itu. Lalu Allah mengadzab (mereka, untuk membela Nabi Nuh) ketika dia telah lama terjun di tengah-tengah mereka, menyeru mereka ke jalan Allah pada siang dan malam hari, secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, namun hal itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Kemudian Nuh mendo’akan kejelekan (kebinasaan) atas mereka, maka Allah pun menenggelamkan mereka, tidak ada yang selamat kecuali orang-orang yang mengikuti agama yang dibawanya.
Setelah itu Allah memilih keluarga Ibrahim, yang di antara keluarganya adalah Nabi Muhammad, manusia paling mulia, penutup para Nabi. Juga memilih keluarga `Imran. Yang dimaksud dengan `Imran di sini adalah ayah Maryam binti `Imran, ibu `Isa bin Maryam.
Dipilih manusia yang utama di antara manusia yang banyak.
ذُرِّيَّةً بَعْضُها مِنْ بَعْضٍ وَ اللهُ سَميعٌ عَليمٌ
"(Ialah) keturunan yang sebahagiannya adalah dari yang sebahagian. Dan Allah adalah Maha Mendengar lagi Mengetahui . " (ayat 34).
Adam sebagai bapak manusia. Dialah yang terlebih dahulu terpilih menerima wahyu dan menyampaikan wahyu itu kepada anak-cucunya. Tidaklah di sini kita akan masuk kepada perhitungan ulama, apakah Adam telah membawa syariat ataukah belum. Tetapi bahwa sudah dilimpahkan wahyu kepadanya, tidaklah ada pertikaian faham diantara ulama. Di sinilah timbul pendapat bahwa nabi dan rasul sama-sama mendapat wahyu. Tetapi nabi hanya mendapat wahyu dan tidak membawa syariat. Sedang rasul mendapat wahyu dan di antara wahyu itu mengandung syariat yang wajib disampaikannya kepada manusia. Itu sebabnya maka seorang rasul dengan sendirinya adalah nabi, tetapi seorang nabi belumlah tentu bahwa dia merangkap jadi rasul.
Maka segala yang beroleh wahyu, nabilah dia. Manusia yang pertama sekali mendapat kehormatan terpilih menerima wahyu ialah Adam. Dari keturunan Adam ialah Nuh. Diantara Adam dan Nuh ada lagi seorang nabi, yaitu Idris.
Tetapi di dalam ayat ini lebih dikemukakan Nabi Nuh sebab dia telah mulai membawa syariat yang tegas kepada ummat manusia (lihat Surat 42, as-Syura,ayat 13),yang meskipun telah diajarkan oleh Adam, namun anak cucunya telah mulai menyembah berhala.
Nabi Nuh itulah yang disuruh membuat bahtera untuk melepaskan orang-orang yang percaya kepada Allah yang Tunggal. Maka ditenggelamkan Tuhanlah manusia yang menyembah berhala itu dan diselamatkan manusia yang percaya dan mengikut kepada pimpinan Nuh. Di antara anak Nuh yang terkenal dalam catatan sejarah ialah Ham, Sam dan Yafits. Dari keturunan Nuh yang bernama Sam ialah kemudian lahir Ibrahim. Ibrahim disebut pada ayat 33 ini, keluarga Ibrahim. Sebab Ibrahim dengan beroleh kedua puteranya Ismail dan Ishak, telah menurunkan keluarga yang besar. Ismail anak yang tertua telah mengembangkan bangsa Arab Adnani dan Ishak telah mengembangkan Bani Israil.
Berpuluh nabi dan rasul telah ditimbulkan pada Bani Israil. Kemudian timbullah dari keturunan Bani Israil itu keluarga Imran. Di dalam al-Qur'an ada tersebut dua Imran, tetapi jaraknya lebih kurang 1.800 tahun. Imran yang pertama adalah ayah dari Nabi Musa, dan Imran yang kedua ialah ayah dari Maryam, dan Maryam ini ibu dari Nabi Isa Almasih.
Adapun satu cabang dari keluarga Ibrahim yang dari puteranya Ismail tadi, dari sanalah dipilih dan diutus pula Nabi Muhammad s.a.w Maka keluarga-keluarga yang mulia ini telah diberikan kemuliaan nubuwwat dan risalat, mengatasi sekalian manusia. Sehingga bolehlah dikatakan bahwasanya pimpinan rohani sebahagian terbesar dari ummat manusia didatangkan Allah melalui keluarga-keluarga ini.
Oleh semua keluarga itu adalah satu dari keturunan, yaitu Nabi Adam dan Nuh, itulah sebab dijelaskan di ayat 33 bahwa yang sebahagian adalah keturunan dariyang sebahagian. Penyebar-penyebar agama Kristen di zaman kita ini selain menemukan bahwa al-Qur'an bukanlah wahyu Tuhan, melainkan karangan Muhammad saja. Ceritera-ceritera mengenai nabi-nabi yang dahulu itu menurut pendakwaan mereka hanya dicaplok saja oleh Muhammad dari kitab-kitab mereka, terutama Perjanjian Lama. Kalau ada persamaan ceritera, mereka jadikanlah itu menjadi bukti bahwa al-Qur'an hanya menyalin kitab suci mereka. Tetapi kalau tidak ada persamaan itu, mereka tuduh pula al-Qur'an itu wahyu palsu sebab tidak cocok dengan kitab mereka. Mereka menuduh al-Qur'an itu berkacau saja tentang nama-nama orang. Jika terdapat dua Imran, yaitu Imran ayah Musa dan Imran ayah Maryam, mereka katakan al-Qur'an telah salah catat.
Kalau dalam al-Qur'an pernah dipanggil orang Maryam itu "saudara perempuan Harun", mereka ketawakan lagi. Karena kata mereka Harun itu ialah saudara Musa, bukan saudara Maryam, sedang jaraknya kurang lebih 1.800 tahun. Mereka batalkan lagi karena al-Qur'an mengatakan Haman wazir dari Fir'aun, sebab di dalam Perjanjian Lama (Kitab Ester) tersebut bahwa Haman bukan wazir Fir'aun, melainkan wazir dari raja Ahasyweros.
Kalau hal ini dipertengkarkan, tidaklah akan putus-putus, karena masing-masing akan mempertahankan pihaknya dan mendustakan yang lain. Tetapi kalau masuk ke dalam gelanggang ilmiah, marilah dipersoalkan manakah yang lebih terjamin keaslian isi al-Qur'an dengan keaslian kitab-kitab yang mereka pegang sekarang itu ? Apakah perjanjian lama yang sekarang ini menurut asli yang diterima dari Musa ? Bukankah "Perjanjian Lama" baru disusun kembali setelah 400 tahun Musa meninggal ? Dan itu terbukti dari jalannya riwayat dalam kitab-kitab itu bahwa Nabi Musa hanya diceritakan sebagai orang ketiga.
Siapakah penulis kitab-kitab itu yang sebenarnya ? Ada kitab Ezra (Nabi Uzair) yang disebut mengumpulkan kitab-kitab itu kembali. Siapa yang menuliskan "Kitab Ezra" itu ? Tidak terang siapa penulis semua kitab itu. Tidak terang sampai sekarang ini! . Menurut undang-undang berfikir secara ilmiah, dapatkah dibatalkan al-Qur'an, wahyu ilahi kepada Muhammad s.a.w yang dicatat lengkap pada waktu beliau hidup, lalu disalin menjadi satu mushhaf di zaman Abu Bakar dan disalin lagi mushhaf Abu Bakar itu di zaman Usman oleh satu panitia yang terang nama-nama orangnya? Yang sepakat seluruh ahli pengetahuan sampai sekarang ini bahwa tidak pernah selama 14 abad satu kalimatpun masuk kata-kata lain ke dalamnya.
Rabu, 14 Februari 2018
Langgan:
Catatan (Atom)
JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN
JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN
-
JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN
-
TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK, Quran, Surah Maryam, Ayat 85 Yauma nahsyurul mut taqina ilar rahma_ni wafda_ Surah Maryam, Ayat 86...
-
TAFSIR SURAT AL-BAQARAH:259* TAFSIR QURAN DAN HADIS TABBARAK 17.08.25;jumaah . 8pagi,., ----------------------------------------------...