Jumaat, 17 Ogos 2018

AYAT 29-30

TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK''
Hud, ayat 29-30
 {وَيَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مَالا إِنْ أَجْرِيَ إِلا عَلَى اللَّهِ وَمَا أَنَا بِطَارِدِ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّهُمْ مُلاقُو رَبِّهِمْ وَلَكِنِّي أَرَاكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُونَ (29) وَيَا قَوْمِ مَنْ يَنْصُرُنِي مِنَ اللَّهِ إِنْ طَرَدْتُهُمْ أَفَلا تَذَكَّرُونَ (30) }
“Dia [berkata]: ‘Hai kaumku, aku tidak meminta harta benda kepada kamu [sebagai upah] bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-sekali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Rabb-nya, akan tetapi aku memandang kalian sebagai kaum yang tidak mengetahui.’ (QS. 11:29) Dan (dia berkata): ‘Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari [adzab] Allah jika aku mengusir mereka. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran?’ (QS 11: 30)” (Huud: 29-30) Nuh as. berkata kepada kaumnya, aku tidak minta harta benda kepada kalian atas pelajaran yang kuberikan kepada kalian. Yakni aku tidak meminta upah yang kuambil dari kalian. Tetapi aku hanya mengharapkan balasan dari Allah;
         Wa maa ana bithaaridil ladziina aamanuu (“Dan aku sekali-sekali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman.”) Seolah-olah mereka mengajukan tuntutan kepadanya agar ia mengusir orang-orang yang beriman dari sisinya sebagai bentuk penghormatannya terhadap mereka dan supaya mereka [orang-orang yang beriman] tidak duduk bersama mereka. sebagaimana orang-orang yang serupa dengan mereka mengajukan tuntutan kepada Rasulullah saw. agar mengusir sekelompok du’afa dari mereka, kemudian beliau duduk bersama mereka dalam majelis tersendiri. Maka Allah menurunkan firman-Nya yang artinya: “Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Rabb-nya pada pagi hari dan pada petang hari, sedang mereka menghendaki keridlaan-Nya.” (al-An’am: 62) perkataan Rasulullah SAW berdasarkan beberapa hadits riwayat, kondisi di akhir zaman diantara yaitu : 1.
              Takwa dan perpaduan asas keselamatan di akhir zaman Dari Abi Nijih ‘Irbadh bin Sariyah r.a. ‘Rasullullah saw telah menasihati kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati kami dan menitik air mata kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata, ‘Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat yang terakhir, maka berilah pesan kepada kami.’ Lalu baginda pun bersabda, ‘Aku berwasiat akan kamu supaya sentiasa bertakwa kepada Allah swt. dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekalipun yang memimpin kamu itu hanya seorang hamba. Sesungguhnya sesiapa yang panjang umurnya diantara kamu pasti ia akan melihat banyak perselisihan. Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafa ar Rasyidin al Mahdiyin (khalifah-khalifah yang mengetahui kebenaran dan mendapat petunjuk ke jalan yang benar) dan gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah perkara-perkara yang baru (bid’ah) yang diada-adakan, kerana sesungguhnya tiap-tiap bid’ah itu adalah sesat.’ (HR. Abu Daud dan Tirmizi) 2. Mengapa dunia Islam menjadi sasaran pemusnahan?
                            Dari Ummul Mu’minin, Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah saw) ‘(Pada suatu hari) Rasulullah saww. masuk ke dalam rumahnya dalam keadaan cemas sambil bersabda, La ilaha illallah, celaka (binasa) bagi bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka dinding Ya’juj dan Ma’juj seperti ini’, dan Baginda mempertemukan ujung jari dan ujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya: ‘Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?’ Lalu Nabi saww. bersabda: ‘Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak’. (HR. Bukhari dan Muslim) 3. Seluruh dunia datang mengerumuni dunia Islam Dari Tsauban r.a. Rasulullah saw. bersabda; ‘Hampir tiba suatu masa di mana bangsa-bangsa dan seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka.’ Maka salah seorang sahabat bertanya, ’Apakah karena jumlah kami sedikit pada masa itu?’ Nabi saw. menjawab, ‘Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa takut terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit wahan. Seorang sahabat bertanya, ‘Apakah wahan itu hai Rasulullah?’ Nabi saww. nenjawab, ‘Cinta pada dunia dan takut pada mati.’ (HR. Abu Daud)

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN