TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
Tafsir Al-Qur’an Surah Ali ‘Imraan (Keluarga ‘Imraan)
Surah Madaniyyah; surah ke 3: 200 ayat
Quran, Surah Al-i'Imran, Ayat 5
Innalla_ha la_ yakhfa_ 'alaihi syai'un fil ardi wa la_ fis sama_'(i).Quran, Surah Al-i'Imran, Ayat 6 .Huwal lazi yusawwirukum fil arha_mi kaifa yasya_'(u), la_ ila_ha illa_ huwal 'azizul hakim(u).
إِنَّ اللَّهَ لَا يَخْفَىٰ عَلَيْهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ
{ هُوَ الذي يُصَوِّرُكُمْ فِي الأرحام كَيْفَ يَشَاءُ } من ذكورة وأنوثة وبياض وسواد وغير ذلك { لاَ إله إِلاَّ هُوَ } في ملكه { العليم الحكيم } في صنعه
TERJEMAHAN MELAYU; Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit.. Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Ali ‘Imraan: 5-6)
TAFSIR MELAYU;AYAT5-6 Disebutkan hanya bumi dan langit, karena penglihatan manusia tidak dapat melebihinya.sebagai mana penglihatan rasulullah ketika di malam israq wal midraq , rasulullah menghadap allah dan kelihatan jelas wajjah allah namun penglihatan seorang hamba yakni insan terbatas sebagai mana melihat matahari yang terang bersinar pun penglihatan manusia terbatas dari kemampuan .,., jelas sekali ayat ini menerangkan bahawa tiada sesuatu mahluk yang ujud melaikan dia lah allah yang ujud di sebalik segala sesuatu pergerakan penglihatan pendengaran dan setiap detik dan saat waktu hanya bagi nya lah allah penentu takdir tiap mahluk ciptaan nya .,,. sebaik dari sebesar zarah hingga sebesar besar mahluk ,. sebaik baik mahluk bejirim ketulan hingga mahluk beraqrod anggin atau cahaya,..,,. namun apa yang jelas pada ayat ali imran ke5ini allah inggin menyatakan bahawasanya allah adalah tempat pengaduan tempat meminta tem pat penggan tugan tiap mahluk baik di langgit atau di bumi,. sebagai mana penjelasan hadis di bawah bersa bda rasulullah sawt;
Untuk memahami konsep takdir, jadi umat Islam tidak dapat melepaskan diri dari dua dimensi pemahaman takdir.
TERJEMAHAN MELAYU MENURUT HADIS;AYAT5-6;-Kedua dimensi dimaksud ialah dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan
Pada masa nubuah,wujud"Lauh"yang dikenal oleh para sahabat adalah sebidang papan atau tulang yang biasa ditulisi.Papan dan tulang itu hanya disebut Lauh jika sudah ditulisi.Sedangkan "Qalam"adalah alat tulis atau pena. Pada masa itu"Qalam"berupa bulu unggas yang dipakai untuk menulis setelah dicelupkan ke tinta terlebih dahuluatau sebatang ranting/ kayu yang diruncingkan untuk mengores "Lauh". Demikianlah penggambaran yang diberikan oleh Ibnu Manzhur dalam kitab "Lisanul Arab".
Mengenai Lauh Mahfuzh (Lauh yang selalu dijaga) dan pena yang telah menulisinya ada sebuah atsar marfu'dari Ibnu 'Abbas .Beliau berkata,"sesungguhnya Allah menciptakan Lauh Mahfuzh dari mutiara putih. Kedua sampulnya dari permata yaqut merah.Qalamnya adalah cahaya,tulisanya adalah cahaya, dan lebarnya sejarak antara langit dan bumi,"
Tulisan pada Lauh Mahfuzh
Takdir Allah untuk setiap dan semua mahluk bresifat azali. Sebelum Allah menciptakan semua mahluk-temasuk Qalam dan Lauh Mahfuzh-Allah sudah mengetahui apa yang akan dilakukan oleh setiap makhluk. Kemudian pada masa 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi Allah mencitakan Qalam,lalu diperintahkanya Qalam untuk menulis semua takdir. Hal ini dapat kita pahami dari kedua hadist berikut ini:
"Allah menulis takdir pada mahkluk 50.000 tahun sebelum diciptakanya semua langit dan bumi."(H.R.Muslim dari Abdullah bin 'Amru bin 'Ash)
"mahluk kedua setelah nur muhamat yang diciptakan oleh Allah adalah pena (qalam).Allah berfirman,'Tulislah!'Pena(qalam) menjawab,'Apa yang aku tulis?'Allah berfirman,'Tulislah takdir yang telah terjadi dan akan terjadi selamanya!'."(H.R.at-Tirmidziy dan dinyatakan shahih oleh al-Albaniy)
Hal ini juga telah Allah terangkan di dalam al-Qur'an. Allah berfirman,
"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kamami menciptakanya.Sesungguhnya Allah mengetahuinya apa saja yang ada dilangit dan dibumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh).Sesungguhya yang demikian itu amat mudah bagi Allah."(Q.S.al-Hajj:70)
Apa yand terjadi diseluruh alam dijadikan oleh Allah dengan iradah dan masyiah-Nya yang berporos pada rahmat dan hikmah-Nya. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki tersesat dengan hikmahNya.semua itu dan semua takdir telah ditulis didalam Lauh Mahfuzh.tidak ada seorang pun yang terlewatkan.Apa yang telah terjadi dan akan terjadi sampai hari kiamat. Dan saat kejadianya,semuanya persis seperti apa yang tertulis disana. Tidak sesuatu pun yang bergeser.Ini adalah bukti kesempurnaan ilmu,kuasa dan hikmah Allah.
Memahami Takdir Illahi sebagai mana penjelasan ayat ali imran 5. Di dalam memahami takdir Illahi, setiap manusia harus merujuk pada apa yang terdapat dalam Rukun Iman yang telah di paparkan dalam Hadis Rasulullah Saw yakni Percaya pada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada rasul-rasul-Nya, kepada hari akhir dan percaya pada Qada dan Qadar-Nya. Keenam poin yang termaktup dalam Rukun Iman di atas harus kita yakini seyakin-yakinya, guna melahirkan dan menumbuhkan ketabahan dan kesabaran yang penuh di dalam menerima ujian dan cobaan dari Allah Swt, karena tidak ada manusia yang tidak luput dari cobaan dan ujian. Dan mewujudkan kepercayaan yang tinggi bahwa dalam penciptaan manusia, Allah Swt menetapkan apa yang di sebutkan agama dengan langkah, rezeki, pertemuan dan maut. Serta segala sesuatu yang baik ( kenikmatan ) atau segala sesuatu yang buruk (bencana maupun musibah).
Lima poin di atas kebanyakan dari manusia khususnya manusia muslim mungkin sudah bisa merealisasikanya dengan baik dan benar melalui amal ibadah kita sehari-hari. Apakah itu amalan yang di kerjakan secara munfarit (sendiri) atau berjamaah, saling sehat-menasehati dan menaburkan kebaikan yang kesemuanya itu terangkum dalam ber-Amar Makruf dan ber-Nahi Mungkar. Dengan satu pengharapan, keridhoan dan pahala dari Allah Swt. Lalu bagaimana dengan poin ke enam mengimani dan mempercayai adanya takdir dalam bentuk Qada & Qadar yang di voniskan Allah Pada umat manusia?, bagaimana pula kita memahami dan mengimaninya ? sehingga apapun bentuk takdir apakah itu baik atau buruk, rasa syukur dan optimis tetap di terapkan dalam hidup dan kehidupan ini, dengan satu tekad Allah pun pasti memberikan jalan keluarnya.
Mengimani takdir Ilahi atau Qada & Qadar akan memberikan pelajaran pada manusia, bahwa segala sesuatu yang telah dan yang akan terjadi di jagat raya ini sudah sesuai dengan kebijaksanaan yang telah di gariskan oleh zat yang maha tinggi. Sebagai muslim sejati kita dituntut untuk mentaati, menerima dan mematuhi. Seperti yang di firmankan Allah Swt dalam Qs Al Ahzab-36 “ Dan tidaklah patut bagi laki-laki mukmin dan tidak pula bagi perempuan mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia berada dalam kesesatan yang nyata “
pengajaran dan pegertian dari ayat ini jelas sebagai mana Allah mengabarkan bahwa Dia mengetahui apa yang tersembunyi di langit dan bumi. Tidak ada sesuatupun yang ada di antara keduanya yang tersembunyi dari-Nya.
Huwalladzii yusharwwirukum fil arhaami kaifa yasyaa-u (“Dialah yang membentukmu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya.”) yakni menciptakan kalian dalam rahim seperti yang Dia kehendaki, baik laki-laki maupun perempuan, bagus maupun jelek, celaka [sengsara] maupun bahagia.
Laa ilaaHa illaa Huwal ‘aziizul hakiim (“Tidak ada ilah [yang berhak diibadahi] melainkan Dia. yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”) artinya, Dia lah yang menciptakan dan hanya Dia lah yang berhak untuk diibadahi, tiada sekutu bagi-Nya. Dia yang mempunyai keperkasaan yang tidak terjangkau dan memiliki hikmah serta hukum.
Di dalam ayat ini [telah] tersirat bahwa jelas sekali menunjukkan bahwa ‘Isa bin Maryam as. adalah hamba yang diciptakan, sebagaimana Allah telah menciptakan seluruh umat manusia, karena Dia telah membentuknya dalam rahim dan menciptakannya sesuai dengan yang dikehendak-Nya, maka bagaimana mungkin dia menjadi ilah [sesembahan] sebagaimana anggapan orang Nasrani –laknat Allah atas mereka–. Sesungguhnya ia telah mengalami proses pertumbuhan dalam rahim ibunya dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain, sebagaimana firman Allah: yakhluqukum fii buthuuni ummaHaatikum khalqam mim ba’di khalqin fii dhulumaatin tsalaats (“Dia telah menciptakanmu di dalam perut ibumu, ciptaan demi ciptaan dalam tiga kegelapan.”) (az-Zumar: 6)
Langgan:
Catatan (Atom)
JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN
JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN
-
JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN
-
TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK, Quran, Surah Maryam, Ayat 85 Yauma nahsyurul mut taqina ilar rahma_ni wafda_ Surah Maryam, Ayat 86...
-
TAFSIR SURAT AL-BAQARAH:259* TAFSIR QURAN DAN HADIS TABBARAK 17.08.25;jumaah . 8pagi,., ----------------------------------------------...