TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
JILIK 4; SURAH AL-KAHFFI
Bermula dari (Ayat:9-26)
golongan yang mengada-adakan dusta terhadap Allah.yakni kisah ashabul kahffi 7pemuda yg terselamat dari raja zalim tertidur selama 309tahun,. sebagai mana firman allah azawajalla,. Bismillahir-rahman-nir-rahim''''' 9. Am hasibta anna as-haba alkahfi waalrraqeemi kanoo min ayatinaAAajaban10. Ith awa alfityatu ila alkahfi faqaloo rabbanaatina min ladunka rahmatan wahayyi/ lana min amrinarashadan (9).
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا(10). إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan? (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo`a: "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)". Yang demikian itu merupakan pemberitahuan dari Allah mengenai kisah Ash-haabul Kahfi secara global dan ringkas. Dan setelah itu, Dia menjelaskannya seraya berfirman: am hasibta (“Atau kamu mengira”) yakni, hai Muhammad. Anna ash-haabal kaHfi war raqiimi kaanuu min aayaatinaa ‘ajaban (“Orang-orang yang mendiami gua dan [yang mempunya] raqiim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?”) Maksudnya, urusan mereka itu bukan suatu hal yang aneh dalam kekuasaan Kami. Mengenai firman-Nya: am hasibta Anna ash-haabal kaHfi war raqiimi kaanuu min aayaatinaa ‘ajaban (“Atau kamu mengira, Orang-orang yang mendiami gua dan [yang mempunya] raqiim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?”) Ibnu Juraij menceritakan dari Mujahid, ia mengatakan: “
Di antara tanda-tanda Kami (Allah) terdapat apa yang lebih aneh dari hal tersebut.” Sedangkan kata al-Kahfi berarti gua di gunung, dan itulah tempat yang menjadi persembunyian para pemuda tersebut. ‘Ali bin Abi Thalhah menuturkan, dari Ibnu `Abbas: “Ar-raqiim berarti al-Kitab.” `Abdurrahman bin Zaid bin Aslam mengemukakan: “Ar-Raqiim berarti Kitab.” Kemudian dia membaca, kitaabun marquum (kitab yang tertulis). Demikianlah yang tampak pada lahiriyah ayat di atas. Itu pula yang menjadi pilihan Ibnu Jarir. la mengemukakan: “Kata ar-raqiim merupakan wazan kata fa’iil yang berarti marquum (yang tertulis), sebagaimana orang yang terbunuh itu juga disebut qatiil, dan orang yang terluka disebut dengan jariih. Wallahu a’lam.”
Firman Allah Ta’ala: idz awal fitnatu ilal kaHfi faqaaluu rabbanaa aatinaa mil ladunka rahmataw wa Hayyi’lanaa min amrinaa rasyadan (“Tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a: ‘Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).’”) Orang-orang Yahudi bertanya Rasulullah ﷺ, “Wahai Muhammad! Tolong ceritakan kepada kami tentang kisah 7 pemuda yang rela mengasingkan diri untuk mempertahankan keyakinannya kepada Allah سبحانه وتعالى. Jika engkau sanggup menceritakan dengan benar, maka kami juga akan mengikuti ajaranmu dan menjadi sebahagian daripada orang Islam.” Lalu Nabi Muhammad ﷺ memohon pertolongan pada Allah سبحانه وتعالى dan selepas 15 hari kemudian baginda mendapat wahyu tentang penjelasan kisah Ashabul Kahfi Allah Ta’ala memberitahukan tentang para pemuda yang melarikan diri dengan membawa ajaran agama mereka dari kaum mereka supaya kaumnya itu tidak memfitnah mereka. Maka para pemuda itu pun pergi melarikan diri dari mereka untuk kemudian berlindung di gua di sebuah gunung untuk bersembunyi dari mereka. Dan ketika mereka memasuki gua itu, mereka berkata seraya memohon rahmat dan kelembutan kepada Allah yang Mahatinggi: rabbanaa aatinaa mil ladunka rahmatan (“Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu.”) Maksudnya, karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, yang dengannya Engkau mengasihi kami dan menutupi kami dari kaum kami. Wa Hayyi’lanaa min amrinaa rasyadan (“Dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini.”) Maksudnya, tetapkan bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami. Dengan kata lain, jadikanlah kesudahan akhir kami di bawah petunjuk yang lurus. Mereka adalah sekelompok 7 pemuda dan seekor anjing yang tertidur dalam gua yang tertidur lelap di dalam gua selama 309 tahun hijriah atau 300 tahun masehi, untuk melarikan diri dari kekejaman raja Dikyanus. Kisah ini bersumber dari Al Qur'an. Mereka hidup ditengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang kejam bernama Diqyanus. Raja tersebut meminta rakyatnya untuk menyembah selain Allah Ta’ala. Jika tidak, maka akan disiksa dan dibunuh. Perhitungan jumlah hari mereka tertidur dalam gua., 300 tahun Masehi = 300 x 365,2422 hari = 109572,66 hari 300 tahun Hijriah = 300 x 354,36056 hari =106310,11 hari Selisih hari di antara dua perhitungan bulan dan matahari di atas yaitu 3.262,55 hari. 3262,55 : 354,36056 = 9,20669 tahun Hijriah (9 tahun) 3262,55 : 365,2422 = 8,93256 tahun Masehi (8,9 atau 9 tahun) Jadi dapat kita pastikan bahwa 300 tahun Surya = 309 Tahun Bulan. Nama-nama Ashabul Kahfi yang terdiri dari 7 pemuda tersebut yaitu: Tamlikha, Maksalmina, Martunis, Nainunis, Sarbunis, Falyastatyunis, Dzununis. Serta seekor anjing bernama Qithmir, yang dipercaya sebagai satu-satunya anjing yang masuk Surga. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu:yahudi di Suriah, tetapi ada beberapa ahli Al Qur'an dan Injil berpendapat mereka berasal dari Yordania. 1. Gua di Efesus, Anatolia, Turki sekarang. Paulus, Orang Yahudi dan Kristian mempercayainya di sini. Namun gua ini juga turut menepati ciri-ciri yang diberikan dalam Al-Quran. 2. Gua di Damsyik, Syria. 3. Gua di Amman, Jordan. Gua ini lebih menepati ciri-ciri yang diberi dalam Al-Quran.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan