Sabtu, 16 Jun 2018

AYAT 12-13


TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
 SURAH MARIAM AYAT 12-13

*يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ ۖ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا وَحَنَانًا مِنْ لَدُنَّا وَزَكَاةً ۖ وَكَانَ تَقِيًّا*

      Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dan dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa, Ayat ini ditujukkan kepada Yahya setelah Beliau lahir dan semakin besar, yaitu pada saat Beliau sudah dapat memahami pembicaraan, maka Allah memerintahkan Yahya untuk mempelajari kitab Taurat dengan sungguh-sungguh, baik dengan menghapalnya, memahami maknanya, mengamalkan perintah dan menjauhi larangannya.                        Yakni pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya, dan sampaikan kepada umatmu. Maksudnya kenabian atau pemahaman terhadap Taurat dan pendalaman agama. Menurut sebagian ahli tafsir, bahwa ketika itu usia Yahya 3 tahun. Hal ini menunjukkan tidak adanya sifat-sifat tercela dalam dirinya dan akhlak yang buruk. Ada pula yang menafsirkan, dengan suka bersedekah kepada orang lain. Sufyan bin `Uyainah berkata: “Alangkah mencekamnya (keadaan) seseorang yang berada di tiga kondisi tersebut; pada saat ia dilahirkan, ia melihat dirinya keluar dari tempat yang selama ini di alaminya, pada saat ia mati ia akan melihat suatu keadaan yang belum pernah dialaminya, dan di saat ia dibangkitkan ia melihat dirinya berada di padang Mahsyar yang besar (luas)”.

Dia (Sufyan) pun berkata: “Allah telah menghormati Yahya bin Zakariya pada saat itu, lalu mengistimewakannya dengan salam sejahtera untuknya. Maka Dia berfirman: wa salaamun ‘alaiHi yauma wulida wa yauma yamuutu wa yauma yubhatsu hayyan (“Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, dan pada hari ia meninggal serta pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.”) (HR. Ibnu Jarir) Ayat ini jua mengandung kalimat yang dibuang, kalimat tersebut adalah bahwa anak laki-laki yang dijanjikan itu adalah Yahya as. Allah telah mengajarkan padanya al-Kitab, yaitu Taurat yang dahulu mereka pelajari serta dijadikan hukum oleh para Nabi yang patuh dari orang-orang Yahudi, para rahib dan pendeta. Di saat itu umurnya masih kecil. Untuk itu Allah memanggilnya dengan menyebutkan namanya serta nikmat yang diberikan kepada dirinya dan kedua orang tuanya. sebagai mana ayat (Qs. Al-Ahqaaf : 15)Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.

Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’

Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548) Allah berfirman: yaa yahyaa khudzil kitaaba biquwwati (“Hai Yahya, ambillah al-Kitab [Taurat] itu dengan sungguh-sungguh,” yaitu pelajarilah Kitab itu dengan kuat, yaitu dengan sungguh-sungguh, penuh antusias dan semaksimal mungkin. Wa aatainaaHul hukma shabiyyan (“Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,”) yaitu pemahaman, ilmu, kesungguhan, tekad, senang dan gemar kebaikan serta amat bersungguh-sungguh di dalamnya, padahal ia masih kanak-kanak. `Abdullah bin al-Mubarak berkata bahwa Ma’mar berkata: “Beberapa anak kecil berkata kepada Yahya bin Zakariya: ‘Pergilah main bersama kami.’ Yahya menjawab: ‘Kami diciptakan bukan untuk main.’” Untuk itu Allah menurunkan: Wa aatainaaHul hukma shabiyyan (“Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,”) Dan firman Allah: wa hanaanam mil ladunnaa (“Dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami,”) yaitu rasa kasih sayang dari sisi Kami. Demikian perkataan `Ali bin Abi Thalhah, dari Ibnu `Abbas. Demikian pula pendapat `Ikrimah, Qatadah dan adh-Dhahhak.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN