Sabtu, 16 Jun 2018

AYAT 10-11


TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
 SURAH MARIAM AYAT 10-11
         BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM;;;;;;;;;;;;;
 Quran, Surah Maryam, Ayat 10 -Qa_la rab bij'al li a_yah qa_la a_yatuka al la_ tukal liman na_sa tsala_tsa laya_lin sawiy ya_ Surah Maryam, Ayat 11Fakhraja 'ala_ qaumihi minal mihra_bi fa auha_ ilaihim an sab bihu_ bukrataw wa asyiy ya_

 قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِي آيَةً ۚ قَالَ آيَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلَاثَ لَيَالٍ سَوِيًّا فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوْمِهِ مِنَ الْمِحْرَابِ فَأَوْحَىٰ إِلَيْهِمْ أَنْ سَبِّحُوا بُكْرَةً وَعَشِيًّا

Zakaria berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda". Tuhan berfirman: "Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat".Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang. dari ayat ini allah azawajalla memerintahkan zakaria berpuasa ,dan zakaria memerintah kaum nya agar bertadbih sepanjang masa zakaria berpuasa ,. bagi memenuhi hajat zakaria yang di impikan dalam masa 90tahun,.,.

Akhirnya doanya terkabul. Di usianya yang ke-90, ia dikaruniai anak laki-laki yang diberi nama Yahya.. Zakaria berkata, "Ya Rabbku! Berilah aku suatu tanda)" pertanda yang menunjukkan istriku mulai mengandung (Allah berfirman, "Tanda bagimu) yang menunjukkan hal itu (adalah bahwa kamu tidak boleh bercakap-cakap dengan manusia) mencegah dirimu untuk tidak berbicara dengan mereka selain dari berzikir kepada Allah (selama tiga malam) yakni tiga hari tiga malam (padahal kamu sehat)" lafal Sawiyyan berkedudukan menjadi Hal dari Fa'il lafal Takallama, maksudnya ia tidak berbicara dengan mereka tanpa sebab.

(Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya) yakni dari mesjid, sedang orang-orang menunggu pintu mesjid itu dibuka, karena mereka hendak melakukan salat di dalamnya, sesuai dengan kebiasaan mereka menurut perintah Zakaria (lalu ia memberi isyarat) (kepada mereka; hendaklah kalian bertasbih) maksudnya melakukan salat (di waktu pagi dan petang) yakni pada permulaan siang hari dan akhirnya, sebagaimana biasa. Setelah Nabi Zakaria mencegah dirinya untuk bercakap-cakap dengan mereka, pada saat itu diketahui bahwa istrinya mengandung Yahya. Selang dua tahun kemudian setelah Yahya lahir, Allah berfirman kepadanya. Yakni yang menunjukkan kehamilan istriku. Perkataan ini adalah agar hati Beliau tenang (mantap), bukan karena ragu-ragu terhadap berita Allah. Hal ini seperti perkataan Nabi Ibrahim �alaihis salam, �Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman, "Belum yakinkah kamu?" Ibrahim menjawab, "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku).� (lihat Al Baqarah: 261).

 Beliau meminta kepada Allah agar ditambah lagi ilmunya dan disampaikan kepada â��ainul yaqin (penglihatan yang yakin) setelah â��ilmul yaqin (pengetahuan yang yakin), maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengabulkan permohonannya sebagai rahmat untuknya. Selain dzikrullah. Yakni tiga hari tiga malam. Hal ini termasuk ayat-ayat Allah yang menakjubkan, karena tidak mampunya Beliau berbicara dengan manusia selama tiga hari bukan karena bisu atau penyakit, termasuk dalil yang menunjukkan kekuasaan Allah yang menyelisihi kebiasaan. Meskipun Beliau terhalang dari berbicara dengan manusia, namun dzikrullah tidaklah tertahan. Oleh karena itu, di ayat lain Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, â��Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".(Terj. Ali Imran: 41), hati Beliau pun tenang dan merasa gembira dengan kabar tersebut, Beliau mengikuti perintah Allah untuk bersyukur, yaitu dengan beribadah dan menyebut nama-Nya, maka Beliau berdiam di mihrabnya dan keluar kepada kaumnya dengan berisyarat agar mereka bertasbih di pagi dan petang.

Ibnu `Abbas, Mujahid, `Ikrimah, Wahb, as-Suddi, Qatadah dan lain-lain berkata: “Lisannya terikat (kaku), tanpa sakit dan tanpa adanya penyakit.” Ibnu Zaid bin Aslam berkata: “Beliau membaca dan bertasbih, tidak mampu berbicara kepada kaumnya kecuali isyarat saja.” Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali `Imran: “Zakariya berkata: `Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung).’ Allah berfirman: `Tanda bagimu, kamu tidak bisa Berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Rabbmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari.’” (QS. Ali `Imran: 41) Illaa ramzan (“Kecuali ramza,”) yaitu isyarat. Untuk itu Dia berfirman dalam ayat yang mulia ini: fakharaja ‘alaa qaumiHii minal mihraabi (“Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya,”) yaitu dari mihrab tempat beliau mendapatkan kabar gembira akan mendapatkan seorang anak; fa auhaa ilaiHim (“Lalu ia memberi isyarat kepada mereka,”) yaitu memberikan isyarat tersembunyi lagi cepat; an tasbihuu bukrataw wa asyiyyan (“Hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang,”) artinya sesuai perintah yang diberikan kepadanya pada tiga hari tersebut sebagai tambahan amalnya dalam rangka syukur kepada Allah, atas segala pemberian-Nya. Mujahid berkata: fa auhaa ilaiHim (“Lalu ia mewahyukan kepada mereka,”) artinya mengisyaratkan. Itulah pendapat Wahb dan Qatadah. Dalam riwayat lain, Mujahid berkata: fa auhaa ilaiHim (“Lalu ia mewahyukan kepada mereka,”) artinya ia mewajibkan (menetapkan) untuk mereka di muka bumi. Demikian pendapat as-Suddi.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN