TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK'
SURAH MUHAMAD 19'
BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM.,
19. fai’lam annahu laa ilaaha illaa allaahu waistaghfir lidzanbika walilmu/miniina waalmu/minaati waallaahu ya’lamu mutaqallabakum wamatswaakum
بسملهرهمنرحم
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
Terjemahan Oleh itu, maka tetapkanlah pengetahuanmu dan keyakinanmu (wahai Muhammad) bahawa sesungguhnya tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan mintalah ampun kepadaNya bagi salah silap yang engkau lakukan, dan bagi dosa-dosa orang-orang yang beriman - lelaki dan perempuan; dan (ingatlah), Allah mengetahui akan keadaan gerak-geri kamu (di dunia) dan keadaan penetapan kamu (di akhirat). Maksud ayat ini bukanlah berarti seseorang hanya mengetahui arti kata laa ilaha illallah, akan tetapi maksudnya adalah orang yang bersaksi, mengucapkan kalimat tersebut dengan lisan dan hatinya, dia mengetahui maksud serta kandungannya dan dia mengamalkannya.
Ayat 12-19 menjelaskan tiga hal pokok : Allah memastikan tempat kaum mukmin yang beramal saleh adalah surga. Sedangkan kaum kafir adalah neraka, karena mereka menikmati kehidupan dunia seperti hewan. Banyak sudah kaum kafir sebelum Rasul saw. yang Allah musnahkan, padahal mereka lebih kuat dari kaum Quraisy yang mengusir Rasul saw. Tidaklah sama nasib orang mukmin yang menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup dengan orang kafir dan munafik. Mereka melihat indah dosa dan kejahatan serta mengikuti hawa nafsunya. Kaum mukmin yang bertakwa, akan meraih surga.
Di dalamnya ada sungai air mineral, sungai susu yang tidak akan berubah rasanya, sungai khamar yang sangat lezat diminum dan sungai madu yang bersih dan mereka mendapat semua jenis buah-buahan dan ampunan Allah. Kaum kafir dan munafik kekal di neraka dan diberi minum airi mendidih sehingga usus mereka terpotong-potong. Kaum munafik tidak bisa memahami Islam karena Allah mengunci mati hati mereka dan mereka mengikuti hawa nafsu. Adapun orang yang mejadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup, maka Allah akan tambahkan petunjuk-Nya dan menganugerahkan takwa kepadanya. Kaum munafik itu hanya menunggu kiamat, padahal tanda-tanda kiamat itu sudah ada. Ketahuilah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Minta ampunlah kepada-Nya, karena Allah Maha Mengetahui tingkah laku kita. Mengetahui mengharuskan untuk mengakui dengan hati dan mengenal makna (kandungan) yang dituntut untuk diketahui, dan menjadi sempurna adalah ketika mengerjakan konsekwensinya. Mengetahui keesaan Allah adalah fardhu âain bagi setiap manusia.
Di antara cara untuk mengetahui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah adalah sebagai berikut: Yakni tetaplah kamu di atas pengetahuan itu, yakni bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, karena hal itu akan bermanfaat pada hari Kiamat. Dikatakan demikian kepada Beliau, sedangkan Beliau seorang yang maâshum adalah agar umat Beliau mengikuti Beliau, dan Beliau telah melakukan hal itu (beristighfar). Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, âSesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dalam sehari seratus kali.â Ini adalah pemuliaan Beliau kepada mereka. Hal itu karena dengan sebab keimanan mereka, maka mereka memiliki hak atas orang mukmin baik laki-laki maupun wanita, di antara hak mereka adalah didoakan dan dimintakan ampunan untuk dosa mereka.
Dalam perintah memintakan ampunan untuk mereka yang isinya mengandung penyingkiran dosa dan hukuman terhadap mereka terdaoat perintah untuk memberikan sikap nush-h (tulus) kepada mereka dan mencintai kebaikan diperoleh mereka serta tidak suka keburukan diperoleh mereka, memerintahkan mereka kepada hal yang baik untuk mereka dan melarang sesuatu yang membahayakan mereka, memaafkan kesalahan mereka, mendorong mereka bersatu dan menyingkirkan segala dendam yang dapat menimbulkan permusuhan dan pertengkaran, dimana hal itu dapat menambah dosa dan maksiat mereka. Dia mengetahui semua keadaanmu, dan tidak ada satu pun yang samar bagi-Nya. Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai mendurhakai-Nya. Ada pula yang mengartikan âtempat usahamuâ yakni di dunia, dan âtempat tinggalmuâ yakni di akhirat. Allah tahu yang kita sentiasa berubah dari masa ke semasa. Dan akhir sekali baru akan duduk tempat tetap. Ini hendak memberitahu kita yang Allah tahu segalanya tentang kita. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya: {وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ} Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. (Al-An’am: 60)
SURAH MUHAMAD 19'
BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM.,
19. fai’lam annahu laa ilaaha illaa allaahu waistaghfir lidzanbika walilmu/miniina waalmu/minaati waallaahu ya’lamu mutaqallabakum wamatswaakum
بسملهرهمنرحم
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
Terjemahan Oleh itu, maka tetapkanlah pengetahuanmu dan keyakinanmu (wahai Muhammad) bahawa sesungguhnya tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan mintalah ampun kepadaNya bagi salah silap yang engkau lakukan, dan bagi dosa-dosa orang-orang yang beriman - lelaki dan perempuan; dan (ingatlah), Allah mengetahui akan keadaan gerak-geri kamu (di dunia) dan keadaan penetapan kamu (di akhirat). Maksud ayat ini bukanlah berarti seseorang hanya mengetahui arti kata laa ilaha illallah, akan tetapi maksudnya adalah orang yang bersaksi, mengucapkan kalimat tersebut dengan lisan dan hatinya, dia mengetahui maksud serta kandungannya dan dia mengamalkannya.
Ayat 12-19 menjelaskan tiga hal pokok : Allah memastikan tempat kaum mukmin yang beramal saleh adalah surga. Sedangkan kaum kafir adalah neraka, karena mereka menikmati kehidupan dunia seperti hewan. Banyak sudah kaum kafir sebelum Rasul saw. yang Allah musnahkan, padahal mereka lebih kuat dari kaum Quraisy yang mengusir Rasul saw. Tidaklah sama nasib orang mukmin yang menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup dengan orang kafir dan munafik. Mereka melihat indah dosa dan kejahatan serta mengikuti hawa nafsunya. Kaum mukmin yang bertakwa, akan meraih surga.
Di dalamnya ada sungai air mineral, sungai susu yang tidak akan berubah rasanya, sungai khamar yang sangat lezat diminum dan sungai madu yang bersih dan mereka mendapat semua jenis buah-buahan dan ampunan Allah. Kaum kafir dan munafik kekal di neraka dan diberi minum airi mendidih sehingga usus mereka terpotong-potong. Kaum munafik tidak bisa memahami Islam karena Allah mengunci mati hati mereka dan mereka mengikuti hawa nafsu. Adapun orang yang mejadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup, maka Allah akan tambahkan petunjuk-Nya dan menganugerahkan takwa kepadanya. Kaum munafik itu hanya menunggu kiamat, padahal tanda-tanda kiamat itu sudah ada. Ketahuilah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Minta ampunlah kepada-Nya, karena Allah Maha Mengetahui tingkah laku kita. Mengetahui mengharuskan untuk mengakui dengan hati dan mengenal makna (kandungan) yang dituntut untuk diketahui, dan menjadi sempurna adalah ketika mengerjakan konsekwensinya. Mengetahui keesaan Allah adalah fardhu âain bagi setiap manusia.
Di antara cara untuk mengetahui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah adalah sebagai berikut: Yakni tetaplah kamu di atas pengetahuan itu, yakni bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, karena hal itu akan bermanfaat pada hari Kiamat. Dikatakan demikian kepada Beliau, sedangkan Beliau seorang yang maâshum adalah agar umat Beliau mengikuti Beliau, dan Beliau telah melakukan hal itu (beristighfar). Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, âSesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dalam sehari seratus kali.â Ini adalah pemuliaan Beliau kepada mereka. Hal itu karena dengan sebab keimanan mereka, maka mereka memiliki hak atas orang mukmin baik laki-laki maupun wanita, di antara hak mereka adalah didoakan dan dimintakan ampunan untuk dosa mereka.
Dalam perintah memintakan ampunan untuk mereka yang isinya mengandung penyingkiran dosa dan hukuman terhadap mereka terdaoat perintah untuk memberikan sikap nush-h (tulus) kepada mereka dan mencintai kebaikan diperoleh mereka serta tidak suka keburukan diperoleh mereka, memerintahkan mereka kepada hal yang baik untuk mereka dan melarang sesuatu yang membahayakan mereka, memaafkan kesalahan mereka, mendorong mereka bersatu dan menyingkirkan segala dendam yang dapat menimbulkan permusuhan dan pertengkaran, dimana hal itu dapat menambah dosa dan maksiat mereka. Dia mengetahui semua keadaanmu, dan tidak ada satu pun yang samar bagi-Nya. Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai mendurhakai-Nya. Ada pula yang mengartikan âtempat usahamuâ yakni di dunia, dan âtempat tinggalmuâ yakni di akhirat. Allah tahu yang kita sentiasa berubah dari masa ke semasa. Dan akhir sekali baru akan duduk tempat tetap. Ini hendak memberitahu kita yang Allah tahu segalanya tentang kita. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya: {وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ} Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. (Al-An’am: 60)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan