TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK '
SURAH HUD 57-60''
BISMILLAHIRAHMANIRAHIM''
Fa in tawallaw faqad ablaghtukum maaa ursiltu biheee ilaikum; wa yastakhlifu Rabbee qawman ghairakum wa laa tadur roonahoo shai'aa; inna Rabbee 'alaa kulli shai'in Hafeez Wa lammaa jaaa'a amrunaa najainaa Hoodanw wallazeena aamanoo ma'ahoo birahmatim minnaa wa najainaahum min 'azaabin ghaleez Wa tilka 'aad, jahadoo bi Aayaati Rabbihim wa 'asaw Rusulahoo wattaba'ooo amra kulli jabbaarin 'aneed Wa utbi'oo fee haazihid dunyaa la'natanw wa Yawmal Qiyaamah; alaaa inna 'Aadan kafaroo Rabbahum; alaa bu'dal li 'Aadin qawmin Hood (section 5)
Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Rabbku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikit pun. Sesungguhnya Rabbku Mahapemelihara segala sesuatu. (QS. 11:57) Dan tatkala datang adzab Kami, Kami selamatkan Huud dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari adzab yang berat. (QS. 11:58) Dan itulah (kisah) kaum ‘Aad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Rabb mereka, dan mendurhakai para Rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran). (QS. 11:59) Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari Kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum ‘Aad itu kafir kepada Rabb mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum ‘Aad (mereka adalah) kaum Huud itu. (QS. 11:60)”
(Huud: 57-60) Huud as. berkata kepada mereka: “Jika kalian berpaling dari risalah yang aku sampaikan kepadamu agar kalian beribadah hanya kepada Allah, Rabb kalian yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka sungguh telah ada bukti (yang memberatkan kalian dengan penyampaianku atas risalah tersebut kepada kalian), yang aku diutus untuk itu. Wa yastakhlifu rabbii qauman ghairakum (“Dan Rabbku akan mengganti [kamu] dengan kaum yang lain [dari] kamu,”) mereka beribadah kepada-Nya saja dan tidak menyekutukan-Nya, dan Allah tidak akan peduli kepadamu karena kamu tidak dapat memberikan bahaya kepada-Nya dengan sebab kekafiranmu, akan tetapi bahaya kekafiranmu itu kembali kepadamu.”) Inna rabbii ‘alaa kulli syai-in hafiidh (“Sesungguhnya Rabbku adalah Mahapemelihara segala sesuatu,”) maksudnya; Saksi dan Pemelihara terhadap ucapan dan perbuatan hamba-hamba-Nya, kemudian Allah membalas ucapan dan perbuatan itu kepada mereka. Jika baik, maka balasannya baik. DanJika buruk, maka balasannya buruk. Wa lammaa jaa-a amrunaa (“Dan tatkala datang adzab Kami,”) yaitu angin yang sangat kencang, lalu akhirnya Allah membinasakan mereka dan Allah menyelamatkan Huud dan pengikut-pengikutnya dari siksa yang sangat keras dengan rahmat-Nya dan dengan kelembutan-Nya. Wa tilka ‘aadun jahaduu bi-aayaati rabbiHim (“Dan itulah [kisah] kaum Aad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Rabb mereka.”) Mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan durhaka kepada para Rasul Allah, karena sesungguhnya barangsiapa yang kafir terhadap seorang Nabi, maka sungguh dia telah kafir kepada seluruh Nabi, karena tidak ada perbedaan di antara mereka dalam kewajiban beriman kepadanya, sedangkan kaum `Aad, mereka kafir terhadap Huud, maka dianggaplah kekafiran mereka itu bagaikan orang yang kafir terhadap semua Rasul. Wattaba’uu amra kulla jabbaarin ‘aniid (“Dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang [kebenaran].”) Mereka meninggalkan (perintah) untuk mengikuti Rasul mereka yang membawa petunjuk dan mereka mengikuti perintah setiap orang yang berkuasa dan keras kepala. Untuk itu, mereka diliputi laknat Allah dan kutukan hamba-hamba-Nya yang mukmin di dunia ini, demikian juga ketika mereka disebut dan dipanggil pada hari Kiamat nanti di atas kepala para saksi; Alaa inna ‘aadan kafaruu rabbaHum (“Ingatlah bahwa sesungguhnya kaum Aad itu kafir kepada Rabb mereka,”) dan ayat seterusnya. As-Suddi berkata: “Tidak ada seorang Nabi pun yang diutus setelah `Aad, melainkan mereka (kaum `Aad) dilaknat oleh lisan para Nabi itu.”
SURAH HUD 57-60''
BISMILLAHIRAHMANIRAHIM''
Fa in tawallaw faqad ablaghtukum maaa ursiltu biheee ilaikum; wa yastakhlifu Rabbee qawman ghairakum wa laa tadur roonahoo shai'aa; inna Rabbee 'alaa kulli shai'in Hafeez Wa lammaa jaaa'a amrunaa najainaa Hoodanw wallazeena aamanoo ma'ahoo birahmatim minnaa wa najainaahum min 'azaabin ghaleez Wa tilka 'aad, jahadoo bi Aayaati Rabbihim wa 'asaw Rusulahoo wattaba'ooo amra kulli jabbaarin 'aneed Wa utbi'oo fee haazihid dunyaa la'natanw wa Yawmal Qiyaamah; alaaa inna 'Aadan kafaroo Rabbahum; alaa bu'dal li 'Aadin qawmin Hood (section 5)
Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Rabbku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikit pun. Sesungguhnya Rabbku Mahapemelihara segala sesuatu. (QS. 11:57) Dan tatkala datang adzab Kami, Kami selamatkan Huud dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat dari Kami; dan Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari adzab yang berat. (QS. 11:58) Dan itulah (kisah) kaum ‘Aad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Rabb mereka, dan mendurhakai para Rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran). (QS. 11:59) Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari Kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum ‘Aad itu kafir kepada Rabb mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum ‘Aad (mereka adalah) kaum Huud itu. (QS. 11:60)”
(Huud: 57-60) Huud as. berkata kepada mereka: “Jika kalian berpaling dari risalah yang aku sampaikan kepadamu agar kalian beribadah hanya kepada Allah, Rabb kalian yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka sungguh telah ada bukti (yang memberatkan kalian dengan penyampaianku atas risalah tersebut kepada kalian), yang aku diutus untuk itu. Wa yastakhlifu rabbii qauman ghairakum (“Dan Rabbku akan mengganti [kamu] dengan kaum yang lain [dari] kamu,”) mereka beribadah kepada-Nya saja dan tidak menyekutukan-Nya, dan Allah tidak akan peduli kepadamu karena kamu tidak dapat memberikan bahaya kepada-Nya dengan sebab kekafiranmu, akan tetapi bahaya kekafiranmu itu kembali kepadamu.”) Inna rabbii ‘alaa kulli syai-in hafiidh (“Sesungguhnya Rabbku adalah Mahapemelihara segala sesuatu,”) maksudnya; Saksi dan Pemelihara terhadap ucapan dan perbuatan hamba-hamba-Nya, kemudian Allah membalas ucapan dan perbuatan itu kepada mereka. Jika baik, maka balasannya baik. DanJika buruk, maka balasannya buruk. Wa lammaa jaa-a amrunaa (“Dan tatkala datang adzab Kami,”) yaitu angin yang sangat kencang, lalu akhirnya Allah membinasakan mereka dan Allah menyelamatkan Huud dan pengikut-pengikutnya dari siksa yang sangat keras dengan rahmat-Nya dan dengan kelembutan-Nya. Wa tilka ‘aadun jahaduu bi-aayaati rabbiHim (“Dan itulah [kisah] kaum Aad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Rabb mereka.”) Mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan durhaka kepada para Rasul Allah, karena sesungguhnya barangsiapa yang kafir terhadap seorang Nabi, maka sungguh dia telah kafir kepada seluruh Nabi, karena tidak ada perbedaan di antara mereka dalam kewajiban beriman kepadanya, sedangkan kaum `Aad, mereka kafir terhadap Huud, maka dianggaplah kekafiran mereka itu bagaikan orang yang kafir terhadap semua Rasul. Wattaba’uu amra kulla jabbaarin ‘aniid (“Dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang [kebenaran].”) Mereka meninggalkan (perintah) untuk mengikuti Rasul mereka yang membawa petunjuk dan mereka mengikuti perintah setiap orang yang berkuasa dan keras kepala. Untuk itu, mereka diliputi laknat Allah dan kutukan hamba-hamba-Nya yang mukmin di dunia ini, demikian juga ketika mereka disebut dan dipanggil pada hari Kiamat nanti di atas kepala para saksi; Alaa inna ‘aadan kafaruu rabbaHum (“Ingatlah bahwa sesungguhnya kaum Aad itu kafir kepada Rabb mereka,”) dan ayat seterusnya. As-Suddi berkata: “Tidak ada seorang Nabi pun yang diutus setelah `Aad, melainkan mereka (kaum `Aad) dilaknat oleh lisan para Nabi itu.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan