TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK ''
SURAH HUD AYAT 5
BIS-MIL-LAHI-RAHMAN-NIR-RAHIM''
Alaa innahum yasnoona sudoorahum liyastakhfoo minh;
alaa heena yastaghshoona siyaabahum ya'lamu maa yusiroona wa maa yu'linoon;
innahoo 'aleemum bizaatis sudoor (End Juz 11)
أَلَا إِنَّهُمْ يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُوا مِنْهُ ۚ أَلَا
حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُو
Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Ayat ini seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari melalui Ibnu Abbas r.a. diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang merasa malu untuk membuang air besar atau merasa malu berjimak karena kemaluan mereka terlihat dari atas langit.
Akan tetapi menurut pendapat yang lain dikatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan perihal orang-orang munafik (Ingatlah sesungguhnya orang-orang munafik itu memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripada-Nya) daripada Allah (Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain) menutupi dirinya dengan kain (Allah mengetahui) Maha Tinggi Allah (apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan) sehingga sembunyi mereka tidak ada gunanya lagi (sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati) artinya Dia mengetahui semua apa yang ada di dalam hati.
Ibnu ‘Abbas berkata: “Mereka tidak suka menghdapkan kemaluannya ke langit ketika mereka berhubungan badan. Maka Allah menurunkan ayat ini.” Imam al-Bukhari dan imam yang lainnya meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, yastaghsyuuna (“pada waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain.”) yakni mereka menutupi kepala mereka. Dalam riwayat lain, ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu ‘Abbas mengemukakan: “Yang dimaksud dengan hal itu adalah keraguan terhadap Allah dan juga berbuat keburukan.” Hal yang sama juga diriwayatkan dari Mujahid, al-Hasan dan lain-lain.
Dengan kata lain, mereka memalingkan dada mereka, jika mengatakan atau mengerjakan sesuatu. Dengan melakukan hal demikian, mereka menduga bahwa mereka dapat menyembunyikan diri dari Allah. Maka Allah memberitahu mereka bahwa ketika mereka menyelimuti diri pada saat tidur dan pada malam hari yang gelap gulita, ya’lamu maa yusirruuna (“Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan.”) berupa ucapan. Wa maa yu’linuuna innaHuu ‘aliimum bidzaatish shuduur (“dan apa yang merkea tampakkan. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui segala isi hati.”) maksudnya, Allah mengetahui niat, hati nurani dan berbagai macam rahasia yang mereka sembunyikan dalam dada mereka.
Dari ayat ini allah menyatakan tentang rahsia hati yang mana hanya allah sawt yang mana berupa dzat tahu apa apa yg baik yang sedang di fikir atau yang belum di fikir setiap insan,.., sebagai mana sibgah allah yang mana celupan allah corak yang menentukan kejadian dan setiap kejadian,.,. Penyair masa Jahiliyyah ini telah mengetahui akan adanya Pencipta dan ilmu-Nya akan hal-hal yang paling kecil sekalipun, hari kebangkitan, pembalasan dan penulisan segala amal perbuatan di dalam buku catatan untuk selanjutnya dibuka pada hari kiamat kelak.sebagai mana perasaan malu mereka terhadap tuhan muhamat yang mana dalam diri mereka itu sendiri dan mengetahui akan tiap apa yang mereka lakukan ,., sebagai contoh seseorang yang dalam qalbu nya bila hendak mencuri atau melakukan penzinaan maka terlihat akan dalam akal nya dan qalbu nya berbisik tentang tuhan yang maha melihat berupa dzat yang maha qadim,.,.,. wallahuaklam .,,.
SURAH HUD AYAT 5
BIS-MIL-LAHI-RAHMAN-NIR-RAHIM''
Alaa innahum yasnoona sudoorahum liyastakhfoo minh;
alaa heena yastaghshoona siyaabahum ya'lamu maa yusiroona wa maa yu'linoon;
innahoo 'aleemum bizaatis sudoor (End Juz 11)
أَلَا إِنَّهُمْ يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُوا مِنْهُ ۚ أَلَا
حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُو
Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Ayat ini seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari melalui Ibnu Abbas r.a. diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang merasa malu untuk membuang air besar atau merasa malu berjimak karena kemaluan mereka terlihat dari atas langit.
Akan tetapi menurut pendapat yang lain dikatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan perihal orang-orang munafik (Ingatlah sesungguhnya orang-orang munafik itu memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripada-Nya) daripada Allah (Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain) menutupi dirinya dengan kain (Allah mengetahui) Maha Tinggi Allah (apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan) sehingga sembunyi mereka tidak ada gunanya lagi (sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati) artinya Dia mengetahui semua apa yang ada di dalam hati.
Ibnu ‘Abbas berkata: “Mereka tidak suka menghdapkan kemaluannya ke langit ketika mereka berhubungan badan. Maka Allah menurunkan ayat ini.” Imam al-Bukhari dan imam yang lainnya meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, yastaghsyuuna (“pada waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain.”) yakni mereka menutupi kepala mereka. Dalam riwayat lain, ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu ‘Abbas mengemukakan: “Yang dimaksud dengan hal itu adalah keraguan terhadap Allah dan juga berbuat keburukan.” Hal yang sama juga diriwayatkan dari Mujahid, al-Hasan dan lain-lain.
Dengan kata lain, mereka memalingkan dada mereka, jika mengatakan atau mengerjakan sesuatu. Dengan melakukan hal demikian, mereka menduga bahwa mereka dapat menyembunyikan diri dari Allah. Maka Allah memberitahu mereka bahwa ketika mereka menyelimuti diri pada saat tidur dan pada malam hari yang gelap gulita, ya’lamu maa yusirruuna (“Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan.”) berupa ucapan. Wa maa yu’linuuna innaHuu ‘aliimum bidzaatish shuduur (“dan apa yang merkea tampakkan. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui segala isi hati.”) maksudnya, Allah mengetahui niat, hati nurani dan berbagai macam rahasia yang mereka sembunyikan dalam dada mereka.
Dari ayat ini allah menyatakan tentang rahsia hati yang mana hanya allah sawt yang mana berupa dzat tahu apa apa yg baik yang sedang di fikir atau yang belum di fikir setiap insan,.., sebagai mana sibgah allah yang mana celupan allah corak yang menentukan kejadian dan setiap kejadian,.,. Penyair masa Jahiliyyah ini telah mengetahui akan adanya Pencipta dan ilmu-Nya akan hal-hal yang paling kecil sekalipun, hari kebangkitan, pembalasan dan penulisan segala amal perbuatan di dalam buku catatan untuk selanjutnya dibuka pada hari kiamat kelak.sebagai mana perasaan malu mereka terhadap tuhan muhamat yang mana dalam diri mereka itu sendiri dan mengetahui akan tiap apa yang mereka lakukan ,., sebagai contoh seseorang yang dalam qalbu nya bila hendak mencuri atau melakukan penzinaan maka terlihat akan dalam akal nya dan qalbu nya berbisik tentang tuhan yang maha melihat berupa dzat yang maha qadim,.,.,. wallahuaklam .,,.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan