Sabtu, 16 Jun 2018

AYAT 22-26


TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
 Tafsir Maryam Ayat 22-26 ayat 22hingga 26
 dari surah mariam ini menceritakan tentang mariam seawal mula mengandung akan nabi isa hingga nabi isa di lahirkan ,.,. sebagai mana jelas dalam ayat ayat ini allah menceritakan kisah mariam setelah jibrail memasukkan roh isa @rohulkudus kedalam rahim mariam dan mariam mengandung ,.,. dan dalam keadaan terpingga pingga mariam yang masih dara dan suci bersih dari noda noda dunia,.,. lalu perut nya membesar ketika itu mula lah perjalanan hidup mariam yang baru,.,.. allah azawajalla berfirman,.,. 22.

[1]Maka dia (Maryam) mengandung, lalu dia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh[2].23. Maka rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata[3], "Wahai, betapa baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan[4].24. Maka dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, "Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu[5].25. dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,26. Maka makan[6], minum[7] dan bersenang hatilah engkau[8]. Jika engkau melihat seseorang[9], maka katakanlah, "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa[10] untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini[11].”

Surah Maryam, Ayat 22-Fahamalat hu fan tabadzat bihi maka_nan qashiy ya_ Ayat 23-Fa aja_ ahal makha_dhu ila_ jidz'in nakhlah qa_lat ya_ laitani mit ti qabla ha_dza_ wa kuntu nas yam mansiy-ya-Ayat 24-Fana_da_ha_ min tahtiha_ al la_ tahzani qad ja'ala rab buki tahtaki sariy ya_Ayat 25-Wa huz zi ilaiki bijidz'in nakhlati tusa_qith alaiki ruthaban janiy ya- Ayat 26-Fakuli was rabi wa qar ri aina_ fa im ma_ tarayin na minal basyari ahadan faqu_li in ni nadzartu lir rahma_ni shauman falan ukal limal yauma insiy ya_

 فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكاناً قَصِيًّا َ(22) فَأَجاءَهَا الْمَخاضُ إِلى‏ جِذْعِ النَّخْلَةِ قالَتْ يا لَيْتَني‏ مِتُّ قَبْلَ هذا وَ كُنْتُ نَسْياً مَنْسِيًّا َ (23) فَناداها مِنْ تَحْتِها أَلاَّ تَحْزَني‏ قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا َ (24)وَ هُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُساقِطْ عَلَيْكِ رُطَباً جَنِيًّا َ (25) فَكُلي‏ وَ اشْرَبي‏ وَ قَرِّي عَيْناً فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَداً فَقُولي‏ إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمٰنِ صَوْماً فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا َ (26)

Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Syu'aib Al-Harrani, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Abdullah Al-Babili, telah menceritakan kepada kami Ayyub ibnu Nuhaik; ia pernah mendengar Ikrimah maula (bekas budak) Ibnu Abbas mengatakan bahwa ia pernah mendengar Ibnu Umar berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya makna as-sariy yang disebutkan oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya, "Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu " (Maryam: 24), adalah sungai yang dikeluarkan oleh Allah untuk minum Maryam.

Hadis ini garib sekali bila ditinjau dari jalur periwayatannya; karena Ayyub ibnu Nuhaik Al-Habli yang ada dalam sanad hadis ini menurut Abu Hatim Ar-Razi orangnya daif. Sedangkan menurut Abu Zar'ah, hadisnya munkar (tidak dapat diterima). Menurut penilaian Abul Fath Al-Azdi, hadisnya matruk (tidak terpakai).Ulama lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan as-sariy adalah Isa a.s. Hal ini dikatakan oleh Al-Hasan, Ar-Rabi' ibnu Anas, Muhammad ibnu Abbad ibnu Ja'far. Pendapat ini bersumber dari salah satu di antara dua riwayat yang bersumber dari Qatadah, dan pendapat Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam.

Tetapi pendapat yang paling kuat adalah pendapat yang pertama Menurut pendapat Ibnu Abbas, pohon kurma itu pada asalnya kering. Menurut pendapat lainnya, pohon kurma itu berbuah. Mujahid mengatakan bahwa pohon kurma itu tidak berbuah. As-Sauri mengatakan dari Abu DaudNufai' Al-A'ma, bahwa pohon kurma itu sudah mati. Makna lahiriah ayat menunjukkan bahwa yang dipegangnya itu adalah pohon kurma, tetapi di saat sedang tidak berbuah. Demikianlah menurut Wahb ibnu Munabbih. Allah memberikan karunia kepada Maryam dengan menyediakan di dekatnya makanan dan minuman, sebagai imbalan dari usahanya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Syaiban, telah menceritakan kepada kami Masrur ibnu Sa'id At-Tamimi, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Amr Al-Auza'i, dari Urwah ibnu Ruwayyim, dari Ali ibnu Abu Talib yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Muliakanlah bibi kalian dengan kurma, karena sesungguhnya kurma diciptakan dari tanah yang diciptakan darinya Adam a.s. Tiada suatu pohon pun yang dikawinkan selain dari pohon kurma. Rasulullah Saw. pernah bersabda pula: Berilah makan kurma muda kepada wanita kalian yang habis melahirkan, jika tidak ada maka kurma masak. Tidak ada suatu pohon pun yang paling dimuliakan oleh Allah selain dari pohon kurma yang menjadi tempat berteduh Maryam binti Imran. Hadis ini munkar sekali, tetapi Abu Ya'la telah meriwayatkannya pula dari Syaiban dengan sanad yang sama. Sebagian ulama qiraat mambaca tussaqit dengan memakai tasydid, sedangkan sebagian ulama lainnya membacanya tusaqit tanpa tasyidid. Adapun Abu Nuhaik membacanya tasqut. Abu Ishaq telah meriwayatkan dari Al-Barra, bahwa ia membacanya yusaqit, yakni pangkal pohon kurma itu merunduk. Pada garis besarnya masing-masing dari pendapat tersebut menurut suatu riwayat dari Anas, disebutkan puasa dan tidak bicara; hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah dan selain keduanya. Makna yang dimaksud ialah 'mereka apabila melakukan puasa, maka menurut syariat mereka tidak boleh makan dan berbicara'. Demikianlah menurut apa yang dinaskan oleh As-Saddi, Qatadah, dan Abdur Rahman ibnu Zaid. Ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Harisah yang mengatakan bahwa ketika ia berada di rumah Ibnu Mas'ud, datanglah dua orang lelaki kepadanya; salah seorang dari keduanya mengucapkan salam, sedangkan yang lainnya tidak mengucapkan salam.

Maka Ibnu Mas'ud bertanya, "Mengapa kamu?". Teman-temannya menjawab, "Dia telah bersumpah bahwa pada hari ini dia tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun." Maka Abdullah ibnu Mas'ud menjawab, "Berbicaralah kepada orang dan ucapkanlah salam kepada mereka. Karena sesungguhnya wanita itu (Maryam) merasa yakin bahwa tidak akan ada seorang pun yang percaya kepadanya bahwa dirinya mengandung tanpa suami. Dimaksud­kan puasanya itu sebagai alasan untuk tidak bicara dengan mereka bila ia ditanya mereka." Asar ini telah diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Jarir. Abdur Rahman ibnu Zaid mengatakan bahwa ketika Isa berkata kepada Maryam, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya (menurut tafsir ulama yang mengatakan bahwa orang yang menyerunya adalah Isa): Janganlah kamu bersedih hati. (Maryam: 24) Maryam menjawab, "Bagaimana saya tidak sedih, sedangkan kamu ada bersama dengan saya tanpa suami, juga bukan sebagai budak wanita (yang dinikahi tuannya). Maka dengan alasan apakah saya berhujah kepada orang-orang? Aduhai, sekiranya aku mati sebelum ini dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan." Isa berkata kepadanya, "Sayalah yang akan menjawab mereka, kamu tidak usah bicara lagi." Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, "Sesungguh­nya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini,sebagai mana ayat 26,.

 Lalu malaikat Jibril meniupkan roh ke leher bajunya, kemudian tiupan itu masuk ke farji Maryam sehingga ia mengandung dengan izin Allah Ta’ala.[2] Yakni karena khawatir orang-orang menuduh yang tidak-tidak terhadapnya.[3] Maryam merasakan rasa sakit melahirkan, rasa lapar tidak ada makanan dan minuman, ditambah rasa sakit hatinya terhadap kata-kata dan tuduhan manusia terhadapnya serta khawatir tidak mampu bersabar, akhirnya Maryam mengucapkan kata-kata di atas.[4] Ucapan pengandaian di atas didasari terhadap hal yang dikhawatirkannya itu, namun sesungguhnya pengandaian ini tidak ada kebaikan dan maslahatnya, bahkan kebaikan dan maslahat terdapat pada taqdir yang akan terjadi itu. Ketika itulah, malaikat menenteramkan hatinya, menenangkan kegelisahannya dan memanggilnya dari tempat yang rendah sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya.[5] Di mana engkau dapat meminum airnya.[6] Yakni kurma yang matang tersebut.[7] Dari anak sungai tersebut.[8] Dengan anakmu itu. Ucapan ini untuk menenteramkannya yang menunjukkan akan selamatnya dari derita melahirkan, dan akan memperoleh makanan dan minuman. Adapun untuk menenteramkannya dari ucapan manusia, maka diperintahkan kepadanya apabila ia melihat seseorang yang mempertanyakannya agar berkata dengan isyarat, bahwa dirinya sedang menahan diri dari berbicara dengan manusia.[9] Lalu mempertanyakan kamu.[10] Yakni menahan diri dari berbicara tentangnya. Allah Ta’ala akan menganugerahkan anak yang suci kepadanya, di mana anak itu akan menjadi seorang nabi yang mulia dan memiliki mu’jizat, maka ia merasa heran dengan semua hal tersebut.Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalimat-Nya [ Hadist riwayat Anas bin Malik Hal. 72 ]Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Tidak seorang bayi pun yang dilahirkan kecuali telah disentuh oleh setan sehingga ia menangis menjerit karena sentuhan setan tersebut kecuali putra Maryam dan ibunya. (Shahih Muslim No.4363)Dalam ayat juga dijelaskan bahwa hal itu sangat mudah bagi Allah Ta’ala dan menunjukkan betapa sempurnanya kekuasaan Allah di atas seluruh makhluk.Allah Ta’ala menciptakan Adam tanpa ayah dan ibu, menciptakan Hawa` tanpa ayah dan ibu, menciptakan Isa melalui ibu tanpa ayah, dan menciptakan seluruh makhluk yang lain melalui ayah dan ibu.Demikianlah Al-qur`an menceritakan kondisi Maryam saat mengandung bayi yang kelak menjadi seorang Nabi.Disarikan dari Nihayatul ‘Alam karya Syaikh Dr. Muhammad Al-Arifi.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN