TAAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
JILIK-4-SURAH KAHFI,.; "
(Ayat:100-106) tempat kediaman untuk golongan kafir; sebagai mana firman allah azawajalla;
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِلْكَافِرِينَ عَرْضًا* الَّذِينَ كَانَتْ أَعْيُنُهُمْ فِي غِطَاءٍ عَنْ ذِكْرِي وَكَانُوا لَا يَسْتَطِيعُونَ سَمْعًا* أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ ۚإِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا*قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا*الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا*أُولَٰئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا* ذَٰلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا* 100.
WaAAaradna jahannama yawma-ithin lilkafireenaAAardan .101. Allatheena kanat aAAyunuhum fee ghita-in AAan thikreewakanoo la yastateeAAoona samAAan.102. Afahasiba allatheena kafaroo an yattakhithoo AAibadeemin doonee awliyaa inna aAAtadna jahannama lilkafireenanuzulan.103. Qul hal nunabbi-okum bial-akhsareenaaAAmalan.104. Allatheena dalla saAAyuhum fee alhayati alddunya wahum yahsaboona annahum yuhsinoonasunAAan.105. Ola-ika allatheena kafaroo bi-ayatirabbihim waliqa-ihi fahabitat aAAmaluhum falanuqeemu lahum yawma alqiyamati waznan.106. Thalika jazaohum jahannamu bima kafaroo waittakhathoo ayatee warusuleehuzuwan
Dengan nama allah'“Dan Kami nampakkan Jahannam pada bari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas. (QS. 18:100) Yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar. (QS. 18:101) Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain-Ku? Sesungguhnya Kami akan menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal orang-orang kafir. (QS. 18:102)“Katakanlah: ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?’ (QS. 18:103) Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (QS. 18:104) Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan-Nya, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari Kiamat. (QS. 18:105) Demikianlah, balasan mereka itu neraka jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan para Rasul-Ku sebagai olok-olok. (QS. 18:106)” (al-Kahfi: 103-106) Allah berfirman seraya menceritakan apa yang akan Dia lakukan terhadap orang-orang kafir pada hari Kiamat kelak. Dia akan memperlihatkan Jahannam kepada mereka agar mereka menyaksikan adzab dan siksaan yang terdapat di dalamnya sebelum mereka masuk ke dalamnya. Yang demikian itu agar mereka lebih cepat merasakan kegoncangan dan kesedihan.
Dalam kitab Shahih Muslim disebutkan dari Ibnu Mas’ud bersabda: “Jahannam akan didatangkan, ia digiring pada hari Kiamat kelak menuju kepada tujuh puluh ribu golongan, yang setiap golongan terdapat tujuh puluh ribu Malaikat.” (HR. Muslim) Kemudian Allah menceritakan tentang mereka, Dia berfirman: alladziina kaanat a’yunuHum fii ghithaa-in ‘an dzikrii (“Yaitu orang-orang yang matanya dalam keadan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku.”) Maksudnya, mereka lengah, buta, dan bisu untuk menerima petunjuk dan mengikuti kebenaran, sebagaimana yang Dia firmankan berikut ini: “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb yang Mahapemurah (al-Qur’an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan), maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az-Zukhruf: 36) Sedangkan di sini, Dia berfirman: wa kaanuu laa yastathii-uuna sam’an (“Dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.”) Maksudnya, mereka tidak pernah memikirkan perintah dan larangan Allah. Kemudian Dia berfirman: a fa hasibal ladziina kafaruu ay yattakhidzuu ‘ibaadii min duunii auliyaa-a (“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka dapat mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain-Ku?”) Maksudnya, mereka berkeyakinan bahwa boleh saja mereka meminta pertolongan kepada selain Allah dan mereka pun meyakini bahwa hal itu dapat berguna bagi mereka. Oleh karena itu, Allah Ta’ala memberitahukan bahwa Dia telah menyediakan neraka Jahannam di hari Kiamat kelak sebagai tempat tinggal bagi mereka yang mempunyai keyakinan seperti itu. Suatu ketika Sa'ad bin Abi Waqqah radhiallahu'anhu (ra), pernah ditanya oleh ;Mush'ab; anaknya tentang ayat ini. Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang yang paling merugi amalannya? Apakah mereka itu kaum haruriy (orang-orang fasiq)? Sa'ad menjawap tidak, mereka tak lain adalah orang-orang yahudi dan nasrani. imam ibnu Katsir menambahkan, meski ayat ini turun kepada orang-orang yahudi dan nasrani, tapi ia mencakupi siapa sahaja yang beribadah kepada Allah namun tidak sesuai dengan tuntunan nabi Shallahu Alaihi Wassalam (SAW) Ibnu Katsir menambahkan, meski ayat ini turun kepada orang-orang yahudi dan nasrani, tapi ia menakup siapa saa yang beribadah kepada Allah namun tidak sesuai dengan tuntunan Shallahu Alaihi Wassalam (SAW) Ayat ini sendiri tergolong makkiyah sehingga secara akar sejarah kaum muslimin ketika itu belum berinteraksi secara langsung dengan kaum yahudi dan nasrani atau pun Khawarij. lehnya, pengkhususan suatu kaum bukanlah penghalang bagi kaum yang lain untuk termasuk di dalamnya Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Mush’ab, ia menceritakan, aku pernah bertanya kepada ayahku, yaitu Sa’ad bin Abi Waqqash mengenai firman Allah: qul Hal nunabi-ukum bil akhsariina a’maalan (“Katakanlah, ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?’”) Apakah mereka itu al-Hururiyyah? la menjawab: “Tidak, mereka itu adalah Yahudi dan Nasrani. Adapun orang-orang Yahudi itu telah mendustakan Muhammad saw. Sedangkan orang-orang Nasrani, ingkar akan adanya surga dan mereka mengatakan: “Tidak ada makanan dan minuman di dalamnya.” Al-Hururiyyah adalah orang-orang yang membatalkan janji Allah setelah mereka berjanji kepada-Nya. Yang jelas, hal itu bersifat umum yang mencakup semua orang yang menyembah Allah Ta’ala dengan jalan yang tidak diridhai, yang mereka mengira bahwa mereka benar dan amal perbuatan mereka diterima, padahal mereka itu salah dan amal perbuatannya tidak diterima. qul Hal nunabi-ukum bil akhsariina a’maalan (“Katakanlah, ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?’”)Kemudian Dia menafsirkan mereka seraya berfirman: alladziina dlalla sa’yuHum fil hayaatid dun-yaa (“Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,”) yakni orang-orang yang mengerjakan perbuatan yang sesat dan tidak berdasarkan syari’at yang ditetapkan, diridhai dan diterima oleh Allah. Wa Hum yahsabuuna annaHum yuhsinuuna shun’an (“Sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.”) Mereka berkeyakinan bahwa mereka telah berbuat sesuatu dan yakin bahwa mereka diterima dan dicintai. Dan firman-Nya: ulaa-ikal ladziina kafaruu bi aayaati rabbiHim wa liqaa-iHi (“Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan [kufur terhadap] perjumpaan dengan-Nya.”) Maksudnya, mereka mengingkari ayat-ayat dan bukti-bukti kekuasaan Allah di dunia yang telah disampaikan-Nya, juga mendustakan keesaan-Nya, tidak beriman kepada para Rasul-Nya, serta mendustakan alam akhirat. Fa laa nuqiimu laHum yaumal qiyaamati wizran (“Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari Kiamat.”) Artinya, Kami tidak akan memberatkan timbangan mereka, karena dalam timbangan mereka tidak terdapat kebaikan. Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasulullah di mana beliau bersabda: “Pada hari Kiamat, akan datang seseorang yang (berbadan) besar lagi gemuk, yang ia tidak lebih berat timbangannya di sisi Allah dari beratnya sayap nyamuk.” Lebih lanjut beliau bersabda: “Jika kalian berkehendak, bacalah: Fa laa nuqiimu laHum yaumal qiyaamati wizran (“Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari Kiamat.”) Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Imam Muslim. Firman-Nya: dzaalika jazaa-uHum jaHannamu bimaa kafaruu (“Demikianlah, balasan mereka itu neraka jahannam disebabkan kekafiran mereka.”) Maksudnya, Kami berikan balasan kepada mereka dengan balasan seperti itu disebabkan oleh kekufuran mereka dan tindakan mereka memperolok-olok ayat-ayat dan para Rasul Allah. Mereka memperolok para Rasul dan benar-benar mendustakan mereka.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan