Sabtu, 23 Disember 2017

AYAT 57-62

TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
  • JILIK-7-Tafsir Surat Al-Waqi'ah, ayat 57-62
  • Bismillaahir-rahmaa-nir-rahiim'';
  • Nahnu khalaqnaakum falaulaa tushaddiquun(a)Afara-aitum maa tumnuun(a) A-antum takhluquunahu am nahnul khaaliquun(a)Nahnu qaddarnaa bainakumul mauta wa maa nahnu bimasbuuqiin(a)'Alaa an nubaddila amtsaalakum wa nunsyi-akum fii maa laa ta'lamuun(a) Wa laqad 'alimtumunnasy-atal uulaa falaulaa tadzakkaruun(a)

  • بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
  • {نَحْنُ خَلَقْنَاكُمْ فَلَوْلا تُصَدِّقُونَ (57) أَفَرَأَيْتُمْ مَا تُمْنُونَ (58) أَأَنْتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ (59) نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ (60) عَلَى أَنْ نُبَدِّلَ أَمْثَالَكُمْ وَنُنْشِئَكُمْ فِي مَا لَا تَعْلَمُونَ (61) وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْأَةَ الأولَى فَلَوْلا تَذَكَّرُونَ (62) }
  • Terjemah Surat Al Waqiah Ayat 57-62

  • 57. [1]Kami telah menciptakan kamu, mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)[2]?
  • 58. Maka adakah kamu perhatikan tentang nutfah (mani) yang kamu pancarkan[3].
  • 59. Kamukah yang menciptakannya[4], atau Kamikah penciptanya?
  • 60. Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,
  • 61. untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (di dunia) dan membangkitkan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
  • 62. Dan sungguh, kamu telah tahu penciptaan yang pertama, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)[5]?

  • 1] Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan dalil ‘aqli (akal) yang menunjukkan adanya kebangkitan.
  • [2] Padahal yang mampu menciptakan pasti mampu mengulangi penciptaan kembali.
  • [3] Di rahim istri-istrimu. Maksudnya, tidakkah kamu perhatikan awal penciptaan kamu yang berasal dari mani, apakah kamu yang menciptakan mani itu dan apa yang terjadi setelahnya, yakni menjadi segumpal darah, lalu menjadi segumpal daging dan menjadi manusia, ataukah Allah yang menciptakannya?
  • [4] Menjadi manusia.
  • [5] Yaitu bahwa yang menciptakan pertama kali tentu mampu menciptakan kembali setelah mereka mati.

  • Allah Swt. menetapkan adanya hari kemudian dan menyanggah orang-orang yang mendustakannya dari kalangan ahli kesesatan dan kaum ateis. yaitu mereka yang mengatakan:
  • {أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ}
  • Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? (Al-Waqi'ah:47)
  • Ucapan mereka ini bernada mendustakan dan tidak percaya. Maka Allah Swt. menjawab mereka melalui firman-Nya:
  • {نَحْنُ خَلَقْنَاكُمْ}
  • Kami telah menciptakan kamu. (Al-Waqi'ah: 57)
  • Artinya, Kamilah yang menciptakan kalian sejak permulaan, sebelum itu kalian tidak ada, dan bukankah Tuhan Yang mampu menciptakan yang pertama kali mampu untuk mengembalikan, bahkan mengembalikan itu lebih mudah? Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
  • {فَلَوْلا تُصَدِّقُونَ}
  • maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)? (Al-Waqi'ah:57)
  • Yakni mengapa kalian tidak percaya dengan adanya hari berbangkit? Kemudian Allah Swt. dalam firman selanjutnya berbalik menanyakan kepada mereka:
  • {أَفَرَأَيْتُمْ مَا تُمْنُونَ. أَأَنْتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ}
  • Maka terangkanlah kepada-Ku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya? (Al-Waqi'ah: 58-59)
  • Yaitu kaliankah yang menetapkannya di dalam rahim, lalu menciptakan anak padanya, ataukah Allah yang menciptakan semuanya itu? Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan:
  • {نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ}
  • Kami telah menentukan kematian di antara kamu. (Al-Waqi'ah: 60)
  • Yakni Kami telah mengatur kematian di antara kalian.
  • Menurut Ad-Dahhak, tidak ada bedanya antara penghuni langit dan bumi, dalam hal ini semuanya mengalami kematian.
  • {وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ}
  • dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan. (Al-Waqi'ah: 60)
  • Artinya, tiadalah Kami dapat dikalahkan.
  • {عَلَى أَنْ نُبَدِّلَ أَمْثَالَكُمْ}
  • untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu. (Al-Waqi'ah:61)
  • Yaitu untuk mengubah bentuk kalian di hari kiamat nanti.
  • {وَنُنْشِئَكُمْ فِي مَا لَا تَعْلَمُونَ}
  • dan menciptakan kamu kelak dalam keadaan yang tidak kamu ketahui. (Al-Waqi'ah: 61)
  1. Yakni dengan sifat dan keadaan yang berlainan. Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
  • {وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْأَةَ الأولَى فَلَوْلا تَذَكَّرُونَ}
  • Dan sesungguhnya kamu lelah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran? (Al-Waqi'ah: 62)
  • Sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa Allah-lah Yang menciptakan kalian dari tiada menjadi ada; Dia menciptakan kalian dan menjadikan bagi kalian pendengaran, penglihatan, dan hati. Maka mengapa kalian tidak ingat dan tidak menyadari bahwa Tuhan yang mampu menciptakan semuanya itu pada permulaan, mampu untuk menciptakannya kembali, yakni mengulanginya, bahkan mengulangi itu lebih mudah daripada memulai. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
  • {وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ}
  • Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. (Ar-Rum: 27)
  • {أَوَلا يَذْكُرُ الإنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ يَكُ شَيْئًا}
  • Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedangkan ia tidak ada sama sekali. (Maryam: 67)
  • Dan firman Allah Swt.:
  • {أَوَلَمْ يَرَ الإنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ. وَضَرَبَ لَنَا مَثَلا وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ. قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ}
  • Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata, 'Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” Katakanlah, "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya yang pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. (Yasin: 77-79)
  • Dan firman Allah Swt. lainnya yang menyebutkan:
  • {أَيَحْسَبُ الإنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى. أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَى. ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّى. فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالأنْثَى. أَلَيْسَ ذَلِكَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ يُحْيِيَ الْمَوْتَى}
  • Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (Al-Qiyamah: 36-40)

  • Yawm al-Qiyāmah (Arab: يوم القيامة) adalah "Hari Kebangkitan" seluruh umat manusia dari Adam hingga manusia terakhir. Ajaran ini diyakini oleh umat Islam, Kristen dan Yahudi. Al-Qiyāmah juga nama dari salah satu ayat ke 75 di dalam kitab suci Al-Qur'an.Kalimat kiamat di dalam bahasa melayu adalah hari kehancuran dunia, kata ini diserap dari bahasa Arab "Yaum al Qiyamah" , yang arti sebenarnya adalah hari kebangkitan umat. Sedangkan hari kiamat (kehancuran alam semesta beserta isinya) dalam bahasa Arab adalah "As-Saa’ah".

  • sebagai mana ayat di atas allah menjelaskan bahawa setiap satu mahluk ciptaan nya akan di bangkit semula untuk di balas akan setiap amalan amalan kebaikan dan keburukanya pada hari itu adalah di namakan hari balas membalas di mana setelah di timbagan al mizan sebelum masuk kedalam syurga maka seluruh mahluk allah akan di adili seadil adilnya di sini sebelum masuk kedalam syurga allah sawt; sebagai mana sabda rasulullah Siapa yang Memperoleh Kebaikan Orang Lain Hendaklah Membalasnya

  • Hadits Pertama
  • Dari Jabir bin Abdillah Al Ansahary, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

  • مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرْوُفٌ فَلْيُجْزِئْهُ، فَإِنْ لَمْ يُجْزِئْهُ فَلْيُثْنِ عَلَيْهِ؛ فَإِنَّهُ إِذَا أَثْنَى عَلَيْهِ فَقَدْ شَكَرَهُ، وَإِنْ كَتَمَهُ فَقَدْ كَفَرَهُ، وَمَنْ تَحَلَّى بَمَا لَمْ يُعْطَ، فَكَأَنَّمَا لَبِسَ ثَوْبَيْ زُوْرٍ
  • “Siapa yang memperoleh kebaikan dari orang lain, hendaknya dia membalasnya. Jika tidak menemukan sesuatu untuk membalasnya, hendaklah dia memuji orang tersebut, karena jika dia memujinya maka dia telah mensyukurinya. Jika dia menyembunyikannya, berarti dia telah mengingkari kebaikannya. Seorang yang berhias terhadap suatu (kebaikan) yang tidak dia kerjakan atau miliki, seakan-akan ia memakai dua helai pakaian kepalsuan.”

  • (Shahih) Takhrijut Targhib (2/55), Ash Shahihah (617): [Tirmidzi: 25-Kitab Al Birr wash Shilah, 87-Bab Maa Jaa-a fii Man Tasyabba’a bimaa Lam Yu’thihi].

  • BERSABDA;RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM SEORANG YANG LAPANG DADA, TIDAK SUKA MEMBALAS DENDAM AKAN ALLAH SEDIAKAN PADA NYA DI AKIRAT KELAK HARI BALAS MEMBALAS ;

  • pada hari itu tidak ada satu mahluk pun akan berasa teraniaya baik ianya haiwan atau manusia atau apa jua mahluk di atas bumi ini akan berasa tenang dan bahagia dengan ada nya hari itu; Adapun tujuan dikumpulkannya manusia di padang mahsyar adalah agar semua orang di hisab, yakni dihitung atau ditimbang seluruh amal perbuatannya semasa hidup di dunia. Saat itu, bumi menjadi saksi atas segala peristiwa yang pernah terjadi di atasnya, begitu pula lidah, tangan, kaki, dan kulitnya sendiri pun menjadi saksi pula. Apabila hasil hisab menunjukkan bahwa amal perbuatan baiknya lebih banyak, maka orang itu disiksa hanya sebentar kemudian dimasukkan ke dalam surga, namun jika amal perbuatan jeleknya yang lebih banyak, maka ia akan tinggal lama di neraka, dan setelah lama baru ia bisa masuk surga.Di sinilah Nabi Muhammad SAW bisa memberikan syafaatnya kepada umat yang dia kehendaki. Para nabi dan rasul serta golongan khawas juga diberikan izin oleh Tuhan untuk memberi syafaat kepada para pengikut mereka. Mereka ini berjumlah 70 000. Setiap seorang dari mereka akan mensyafaatkan 70 000 orang yang lain.

  • : "Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di siang hari. (Surah Yunus ayat 45) .

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN