Sabtu, 12 Mei 2018

AYAT 8-10

TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
SURAH AL-JIN AYAT  8-19
BIS-MIL-LAHI-RAHMAN-NIR-RAHIM

8. wa-annaa lamasnaa alssamaa-a fawajadnaahaa muli-at harasan syadiidan wasyuhubaan 9. wa-annaa kunnaa naq’udu minhaa maqaa’ida lilssam’i faman yastami’i al-aana yajid lahu syihaaban rashadaan 10. wa-annaa laa nadrii asyarrun uriida biman fii al-ardhi am araada bihim rabbuhum rasyadaan

 إِنَّهُ عَلَى رَجْعِهِ لَقَادِرٌ (8) يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ (9) فَمَا لَهُ مِنْ قُوَّةٍ وَلَا نَاصِرٍ (10)

 dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka. Syuhub adalah jama’ syihaab yang artinya panah api atau meteor.

Mereka dilimpari syuhub ketika hendak mencuri berita dari langit.Yang dimaksud dengan sekarang, ialah waktu setelah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam diutus menjadi rasul.SEBAGAI MANA FIRMAN ALLAH DALAM AYAT LAIN BERBUNYI,.,."Sesungguhnya Aku telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Aku telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), () Aku menjaganya dari setiap syaitan yang terkutuk, () kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. "(Surah Al-Hijr: 16 - 18).Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. (Surah Al-Mulk: 5)Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu,

Nabi shallallahu' alaihi wa sallam bersabda, إذا قضى الله الأمر في السماء ضربت الملائكة بأجنحتها خضعانا لقوله كأنه سلسلة على صفوان, فإذا فزع عن قلوبهم قالوا ماذا قال ربكم? قالوا للذي قال: الحق وهو العلي الكبير. فيسمعها مسترق السمع ومسترق السمع هكذا بعضه فوق بعض, فيسمع الكلمة فيلقيها إلى من تحته ثم يلقيها الآخر إلى من تحته حتى يلقيها على لسان الساحر أو الكاهن, فربما أدرك الشهاب قبل أن يلقيها وربما ألقاها قبل أن يدركه, فيكذب معها مائة كذبة, فيقال أليس قد قال لنا يوم كذا وكذا كذا وكذا? فيصدق بتلك الكلمة التي سمع من السماء "

Apabila Allah menetapkan suatu ketetapan di langit, maka para malaikat mengepakkan sayap mereka kerana tunduk terhadap firman-Nya, seperti layaknya suara rantai yang digesek di atas batu. Setelah rasa takut itu dicabut dari hati para malaikat, mereka bertanya-tanya: 'Apa yang telah difirmankan oleh Tuhan kamu?' Malaikat yang mendengar menjawab, 'Dia berfirman yang benar. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar. 'Bisikan malaikat ini didengar oleh jin pencuri berita. Pencuri berita modusnya dengan 'pundi-pundian' (jin yang bawah menjadi penyokong bagi jin yang di atasnya, bertingkat terus ke atas). Jin yang paling atas mendengar ucapan malaikat, kemudian disampaikan kepada jin bawahnya, dan seterusnya, hingga jin yang paling bawah menyampaikannya kepada tukang sihir atau dukun. Kadang-kadang mereka mendapat panah api sebelum dia sampaikan kepada dukun, dan kadang-kadang berjaya disampaikan sebelum terkena panah api. Kemudian dicampur dengan 100 tuduhan. (Sehingga ada 1 yang benar). Orang mengatakan, bukankah pak dukun telah mengatakan demikian dan dia benar? Akhirnya sang dukun dibenarkan dengan satu kalimat yang benar yang dicuri dari langit. (HR. Bukhari 4800).

Bintang jatuh / hujan meteor yang dilemparkan dari langit, tidak menutup kemungkinan masuk ke atmosfera bumi, setelah digunakan untuk melempar dan merejam syaitan. Dan kadang-kadang sampai turun di bumi, hingga menimbulkan tumbukan keras. Dan kejadian ini secara umum, sesuai dengan penjelasan syariat. (Fatwa Islam, no. 180866) Dari sini mereka mengetahui, bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala hendak mengadakan sesuatu yang besar di bumi; entah sesuatu itu baik atau buruk, sebagaimana yang diterangkan dalam ayat selanjutnya,Yakni ini (keburukan) atau itu (kebaikan) yang akan terjadi. Hal itu, karena mereka melihat keadaan yang telah berubah yang mereka ingkari, maka mereka mengetahui dengan kecerdasan mereka bahwa perkara ini (kebaikan) adalah yang Allah inginkan untuk penduduk bumi. Dalam ayat ini terdapat penjelasan tentang adab mereka, karena mereka sandarkan kebaikan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan terhadap keburukan, mereka hilangkan fa’ilnya/pelakunya karena beradab terhadap Allah Subhaanahu wa Ta'aala..sebagai mana

PENJELASAN BEBERAPA AYAT DAN HADIS TENTANG HAK HAK JIN DAN MANUSIA KETIKA BERADA DIATAS MUKA BUMI MILIK ALLAH SAWT,. Islam menjaga hak alam. Islam menjaga hak makhluk-makhluk selain dari manusia seperti jin. Jangan kita terkejut. Seperti mana Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menegur sahabat, لَا تَسْتَنْجُوا بِالرَّوْثِ وَلَا بِالْعِظَامِ فَإِنَّهُ زَادُ إِخْوَانِكُمْ مِنْ الْجِنِّ “Janganlah kalian beristinja dengan menggunakan kotoran haiwan dan tulang, kerana sesungguhnya ia adalah makanan saudara kalian dari bangsa jin.” (Riwayat Abu Daud, At-Tirmizi, dan An-Nasa-i) Hak bagi kaum jin pun dijaga, hak haiwan juga dijaga di dalam Islam. Sangat dijaga adab dan etika dalam sembelihan. Sehingga Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah menegur seorang sahabat di mana sahabat ini mengasah pisaunya di hadapan kambing yang hendak disembelihnya. Nabi bersabda, أَتُرِيْدُ أَنْ تَمِيْتَهَا مَوْتَات هَلاَ حَدَدْتَ شَفْرَتَكَ قَبْلَ أَنْ تَضْجَعَهَا “Apakah kamu hendak mematikannya dengan beberapa kali kematian?! Hendaklah pisaumu sudah diasah sebelum engkau membaringkannya.” (riwayat Al-Hakim) Bahkan di dalam hadis lain Baginda shallallaahu’alaihi wasallam menyebut, إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ “Sesungguhnya Allah menetapkan sifat ihsan terhadap segala sesuatu. Apabila membunuh, maka bunuhlah dengan ihsan. Apabila menyembelih, maka sembelihlah dengan ihsan. Hendaklah kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah haiwan yang akan disembelih.” (Riwayat Muslim)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN