TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK.
JUZ-4,AYAT 187;
Ayat 187 Wa iz akhazalla_hu misa_qal lazina u_tul kita_ba latubayyinunnahu_ linna_si wa la_ taktumu_nah(u_), fanabazu_hu wara_'a zuhu_rihim wasytarau bihi samanan qalila_(n), fabi'sa ma_ yasytaru_n(a).
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلَا تَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُونَ
Dan (ingatlah), Ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu):" Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia dan jangan kamu menyembunyikan kalau mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit, amatlah buruk tukaran yang mereka terima. (3: 187)
Di setiap kaum, ada kalangan masyarakat menengah yang mengikuti para pembesar dan ilmuwan. Oleh karenanya, ilmuwan saleh dapat memperbaiki masyarakat dan ilmuwan fasid yang ingin merusak masyarakat. Salah satu tugas besar pemikiran dan ulama adalah menjelaskan hakikat dan kebenaran. sebagai mana fiirman allah sawt.,“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan.” (QS. Al-Maidah: 15)
Para ilmuwan bukan saja bertanggung jawab atas dirinya, melainkan bertanggungjawab memberi petunjuk masyarakat. Dengan demikian, menyembunyikan ayat-ayat ilahi dan pemahamannya adalah dosa besar dalam al-Quran. sebagai mana jelas sifat orang munafik yang suka bernista akan ayat ayat allah ., Sahih Muslim No 90: Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di antara tanda-tanda orang munafik ada tiga: apabila dia berbicara niscaya dia berbohong, apabila dia berjanji niscaya mengingkari, dan apabila dia dipercaya niscaya dia berkhianat." .....
Hadis 2 Sunan Nasa'i (hadis sahih) No 4952: Dari Anas bin Malik bahwa Abu Musa Al Asy'ari berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al Qur`an adalah seperti buah Utrujah, rasanya enak dan baunya wangi. Sedang permisalan seorang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an adalah seperti buah kurma, rasanya enak dan tidak berbau. Permisalan orang munafik yang membaca Al Qur`an adalah seperti tumbuhan Raihanah, baunya harum dan rasanya pahit. Dan permisalan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an adalah seperti Hanzhalah (sejenis labu), rasanya pahit dan tidak berbau." Sebagaimana disaksikan dewasa ini ilmuwan Ahlul Kitab menutup-nutupi berita gembiraTaurat dan Injil dalam soal kemunculan Nabi Muhammad Saw. Mereka tidak menjelaskan hakikat kepada masyarakat. Untuk memelihara kedudukannya, mereka bersedia menjual ayat-ayat Allah demi imbalan duniawi. Dari ayat tadi terdapat tiga poin pelajaran yang dapat dipetik: 1. Bukan saja ucapan batil, tapi diam tidak pada tempatnya juga ada hukumannya. Menyembunyikan kebenaran adalah perbuatan dosa yang mengancam para ahli ilmu dan dampaknya terasa hingga berabad-abad. 2. Para ilmuwan bertanggung jawab menunjuki dan menyadarkan masyarakat. 3. Para ahli ilmu pecinta dunia menyebabkan penyelewengan masyarakat bila tidak menyampaikan kebenaran kepada mereka.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan