- TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
- JILIK-5-AYAT1-7 SURAH YASIN
Sebelum saya menghurai ayat ini inggin saya bertanya pada diri saya sendiri
sudah sejauh mana pemahaman kita akan surah Yasin tersebut? Apakah bertahun-tahun hanya puas dan mencukupkan diri dengan membacanya saja, tidak pernah sekali pun mengetahui apa artinya paling tidak dengan membaca terjemahannya? Apalagi dengan mengetahui kandungan maknanya dengan membaca dan mempelajari tafsirnya?
Berikut ini, Insya Allah akan diketengahkan tafsir dan intisari pelajaran dari Surah Yasin tersebut, mudah-mudahan bisa menambah ilmu dan wawasan serta mempertebal keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, juga semakin mencintai dan semngat untuk mentadabburi Al-Quran.
Surah Yasin Ayat 1 – 7
يس (١)وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ (٢)إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ (٣)عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (٤)تَنْزِيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ (٥)لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ (٦)لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ
“Yaa siin. Demi Al Quran yang penuh hikmah. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul. (yang berada) diatas jalan yang lurus. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.”
- Telah diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas r.a., Ikrimah, Ad-Dahhak, Al-Hasan, dan Sufyan ibnu Uyaynah, bahwa Yasin artinya ya insan alias hai manusia.
Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa memang seperti itulah maknanya dalam bahasa Habsyah (Etiopia).
Malik ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan, Yasin adalah salah satu dari asma Allah Swt.
{وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ}
Demi Al-Qur'an yang penuh dengan hikmah. (Yasin: 2)
Yakni yang muhkam, yang tidak datang kepadanya kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya.
{إِنَّكَ} يَا مُحَمَّدُ {لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ * عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ}
sesungguhnya kamu [Hai Muhammad] salah seorang dari rasul-rasul (yang berada) di atas jalan yang lurus. (Yasin: 3-4)
- Artinya, berada pada suatu tuntunan, agama yang benar, dan syariat yang lurus
{تَنزيلَ الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ}
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang. (Yasin: 5)
Yaitu jalan, tuntunan dan agama yang engkau sampaikan ini diturunkan keterangannya dari Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang untuk hamba-hamba-Nya yang beriman. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ * صِرَاطِ اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ أَلا إِلَى اللَّهِ تَصِيرُ الأمُورُ}
Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus, (yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan. (Asy-Syura: 52-53)
- ************
Adapun firman Allah Swt.:
{لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أُنْذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ}
agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. (Yasin: 6)
Yang dimaksud dengan 'mereka' adalah orang-orang Arab, karena sesungguhnya belum pernah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan sebelum Nabi Muhammad Saw. Penyebutan 'mereka' secara tersendiri, bukan berarti meniadakan yang lainnya. Sebagaimana penyebutan beberapa orang tertentu, tidak meniadakan pengertiannya secara umum. Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan ayat-ayat dan hadis-hadis yang mutawatir, yang menunjukkan bahwa kerasulan Nabi Muhammad Saw. bersifat umum untuk seluruh umat manusia, yaitu pada tafsir firman-Nya:
{قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا}
Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk kalian semuanya.” (Al-A'raf: 158)
**********
Firman Allah Swt.:
{لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ}
- Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka. (Yasin: 7)
Ibnu Jarir mengatakan bahwa azab Allah telah dipastikan atas sebagian besar dari mereka. Dengan kata lain, Allah telah menetapkan di dalam Lauh Mahfuz, bahwa sebagian besar dari mereka tidak beriman.
{فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ}
karena mereka tidak beriman. (Yasin: 7)
kepada Allah dan tidak membenarkan rasul-rasul-Nya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, ‘Ikrimah, adh-Dhahhak, al-Hasandan Sufyanbin ‘Uyainah, bahwa Yaasiin bermakna “ya insan”. Sa’id bin Jubairberkata: “Demikianlah menurut bahasa Habasyah.” Malik berkata dari Zaidbin Aslam; “Yaitu satu nama di antara nama-nama Allah Ta’ala.”
“Demi al-Qur-an yangpenuh hikmah,” yaitu, muhkam yang tidak didatangi kebathilan dari hadapan dan dari belakangnya. “Sesungguhnya kamu,” hai Muhammad, “Salah seorang dari Rasul-Rasul, (yang berada) di atas jalan yang lurus, yaitu di atas manhaj, agama yang kokoh dan syari’at yang lurus. “Yang diturunkan oleh YangMahaperkasa lagi Mahapenyayang,” yaitu jalan, manhaj dan agama yang engkau bawa ini diturunkan dari Rabb Yang Mahaperkasa lagi Mahapenyayang kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.
Dan firman Allah Ta’ala, “Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai,” yang dimaksud dengan mereka adalah bangsa Arab. Karena, tidak satu pun seorang pemberi peringatan datang kepada mereka sebelumnya. Disebutnya mereka sendiri-sendiri tidak meniadakan yang lainnya, sebagaimana telah disebutkan bahwa sebagian individu tidak meniadakan yang umum. Sebutan ayat-ayat dan hadits-hadits mutawatir tentang keumuman diutusnya Rasulullah Saw telah disebutkan di dalam firman Allah Ta’ala, “Katakanlah: ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua.'” (QS. Al-A’raaf: 158).
Dan firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, “Ibnu Jarir berkata: “Sesungguhnya adzab pasti berlaku terhadap mayoritas mereka, dimana Allah Ta’ala telah menetapkan bagi mereka di dalam Ummul Kitab bahwa mereka tidak beriman.”Karena mereka tidak beriman,” kepada Allah dan tidak membenarkan Rasul-Rasul-Nya.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimindalam kitabnya “Tafsir Surah Yasin” menjelaskan tentang pelajaran-pelajaran yang bisa dipetik dari ayat 1 – 7 tersebut, antara lain:
Penjelasan bahwa Al-Quran yang melemahkan manusia, bukanlah suatu hal yang baru dari lisan orang-orang yang menentang dakwah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, melainkan huruf-huruf yang sering mereka rangkai dalam perkataan mereka. Hal itu ditunjukkan oleh firman-Nya, “Ya-Siin”. Oleh karena itu, tidaklah huruf-huruf hijaiyyah itu datang pada permulaan surah melainkan biasanya datang setelahnya penyebutan tentang Al-Quran.
Keagungan Al-Quran, karena Allah Ta’ala bersumpah dengannya; dan Allah tidaklah bersumpah melainkan dengan suatu yang diagungkan dan Al-Quran al-Karim adalah sesuatu yang agung dengan sendirinya.
Pujian atas Al-Quran bahwa dia penuh hikmah menurut tiga segi, yaitu bijaksana dalam urutan-urutannya, hikmah di dalam hukum-hukumnya, dan bijaksana dalam uslubnya.
Perhatian akan penetapan risalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, karena Allah Ta’ala bersumpah atasnya, “Sesungguhnya kamu kamu salah seorang dari rasul-rasul”.
Pernyataan akan risalah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Barangsiapa yang mengingkarinya maka dia kafir karena telah mendustakan Allah, rasul-Nya, dan ijma kaum muslimin.
Penetapan rasul-rasul, dan sesungguhnya ada banyak rasul selain Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, karena Allah berfirman, “salah seorang dari rasul-rasul”. Hal ini seperti difirmankan Allah dalam surah Al-Ahqaf ayat 9, “Aku bukanlah rasul yang pertama diantara rasul-rasul.”
Sesungguhnya apa saja yang dibawa oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah jalan yang lurus. Sedangkan jalan yang menyelisihi syariat, pasti di dalamnya terdapat keburukan dan penyimpangan sesuai dengan kadar penyelisihannya terhadap syariat Nabi.
Sesungguhnya Al-Qur’an diturunkan dari sisi Allah Swt. Allah Taalaberfirman: “Yang diturunkan oleh YangMahaperkasa lagi Mahapenyayang.”
Sesungguhnya Al-Qur’an adalah firman Allah, bukan makhluk.
Penetapan Al-Aziiz dan Ar-Rahiim sebaga dua nama diantara nama-nama Allah; penetapan sifat yang terkandung di dalamnya; juga penetapan pengaruh vang terkandung di dalam nama Ar-Rahiim yakni hikmah-hikmah dan yang terkandung di dalam nama Al-Aziiz yakni keperkasaan.
Sesungguhnya Rasulullah Saw adalah seorang mundzir (pemberi peringatan).
Sesungguhnya Nabi Saw diutus kepada bangsa Arab secara khusus.
Sesungguhnya barangsiapa yang telah pasti ketentuan adzab atas dirinya, maka dia tidak akan beriman, sebagaimana firman Allah Talala: “Apakah (kamu hendak merobah nasib) orang-orang yang telah pasti ketentuan azab atasnya? Apakah kamu akan menyelamatkan orang yang berada dalam api neraka? (QS. Az-Zumar: 19).
Sesungguhnya dari bangsa Quraisy yang mendustakan Rasul Saw, ada orang-orang yang belum pasti ketentuan. adzab atas mereka, sehingga mereka dapat beriman.
Referensi:
Lubaabut Tafsiir Min Ibni Katsiir, DR. Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishaq Al-Sheikh
Tafsir Surah Yasin, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin
Tiada ulasan:
Catat Ulasan