TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK''
Hud, ayat 93-95
Bismillahirahmanirahim'
93. wayaa qawmi i’maluu ‘alaa makaanatikum innii ‘aamilun sawfa ta’lamuuna man ya/tiihi ‘adzaabun yukhziihi waman huwa kaadzibun wairtaqibuu inne ma’akum raqiibun 94. walammaa jaa-a amrunaa najjaynaa syu’ayban waalladziina aamanuu ma’ahu birahmatin minnaa wa-akhadzati alladziina zhalamuu alshshayhatu fa-ashbahuu fii diyaarihim jaatsimiina 95. ka-an lam yaghnaw fiihaa alaa bu’dan limadyana kamaa ba’idat tsamuudu
{وَيَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَى مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ سَوْفَ تَعْلَمُونَ مَنْ يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَمَنْ هُوَ كَاذِبٌ وَارْتَقِبُوا إِنِّي مَعَكُمْ رَقِيبٌ (93) وَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَأَخَذَتِ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ (94) كَأَنْ لَمْ يَغْنَوْا فِيهَا أَلا بُعْدًا لِمَدْيَنَ كَمَا بَعِدَتْ ثَمُودُ (95) }
Dan (dia berkata), "Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuan kalian, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kalian akan mengetahui siapa yang akan kedatangan azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab (Tuhan), sesungguhnya aku pun menunggu bersama kalian.” Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaan bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Samud telah binasa. Ketika Nabi Syu'aib merasa putus asa akan sambutan kaumnya kepada seruannya, maka ia berkata kepada mereka: Hai kaumku, {اعْمَلُوا عَلَى مَكَانَتِكُمْ} berbuatlah menurut kemampuan kalian. (Hud: 93)
MENURUT RIWAYAT HADIS TENTANG AMARAN BERBUAT KEZALIMAN., Begitulah Allah s.w.t meletakkan orang-orang yang zalim di akhirat kelak. Nabi saw juga pernah bersabda yang bermaksud: Dari Jabir ra bahawa Rasulullah saw bersabda: “Takutlah kalian untuk berbuat zalim, sebab kezaliman itu mendatangkan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat…”. (Hadis riwayat Muslim) Itulah anjuran untuk menjauhi perbuatan zalim kerana perbuatan zalim itu termasuk dosa besar yang menyebabkan pelakunya memperoleh kesulitan yang besar dan seksaan yang pedih pada hari kiamat.[5] Orang yang mengambil hak orang lain dengan sengaja atau tidak juga tergolong dalam orang yang tidak adil berdasarkan sabda Nabi saw yang bermaksud: Dari Aisyah ra bahawa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengambil tanah orang lain sejengkal, maka tanah itu akan dikalungkan di lehernya dari tujuh lapis bumi.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim
Yakni menurut cara kalian. Di dalam kalimat ini terkandung ancaman yang keras. {إِنِّي عَامِلٌ} sesungguhnya aku pun berbuat (pula). (Hud: 93) Yaitu menurut caraku sendiri. {سَوْفَ تَعْلَمُونَ مَنْ يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَمَنْ هُوَ كَاذِبٌ} Kelak kalian akan mengetahui siapa yang akan kedatangan azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. (Hud: 93) Yakni aku atau kaliankah? {وَارْتَقِبُوا} Dan tunggulah azab (Tuhan). (Hud: 93) Yakni tunggulah oleh kalian. {إِنِّي مَعَكُمْ رَقِيبٌ} Sesungguhnya aku pun menunggu bersama kalian. (Hud: 93) *******************
Allah Swt. berfirman: {وَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَأَخَذَتِ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ} Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. (Hud: 94) Firman Allah Swt.: {جَاثمِيِنَ} bergelimpangan. (Hud: 94)
Yaitu bergeletakan mati tanpa bergerak lagi. Di dalam surat ini disebutkan bahwa azab yang menimpa mereka adalah pekikan yang mengguntur. Di dalam surat Al-A'raf disebutkan gempa yang dahsyat, sedangkan di dalam surat Asy-Syu'ara disebutkan azab pada hari mereka dinaungi oleh awan. Mereka adalah suatu umat yang berkumpul di hari mereka diazab, sehingga semuanya menerima pembalasan dari Allah. Dan sesungguhnya pada tiap-tiap konteks disebutkan hal yang sesuai dengannya. Maka dalam surat Al-A'raf, yaitu ketika mereka mengatakan: {لَنُخْرِجَنَّكَ يَا شُعَيْبُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَكَ مِنْ قَرْيَتِنَا} Sesungguhnya kami akan mengusir kamu, hai Syu’aib, dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami. (Al-A'raf: 88)
Maka hal yang sesuai dengan konteksnya disebutkan bahwa lalu bumi mengalami gempa yang hebat yang membinasakan orang-orang yang berbuat aniaya itu di dalam kotanya, karena mereka bermaksud akan mengusir Nabi mereka dari kotanya'. Dan dalam surat Hud ini disebutkan bahwa ketika mereka berbuat kurang ajar dalam ucapan mereka kepada nabinya, maka dikeluarkanlah pekikan yang mengguntur yang mencabut nyawa mereka semuanya. Di dalam surat Asy-Syu'ara disebutkan pula bahwa ketika mereka mengatakan: {فَأَسْقِطْ عَلَيْنَا كِسَفًا مِنَ السَّمَاءِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ} Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar. (Asy-Syu'ara: 187) Maka dalam ayat selanjutnya disebutkan: {فَأَخَذَهُمْ عَذَابُ يَوْمِ الظُّلَّةِ إِنَّهُ كَانَ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ} lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan. Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar. (Asy-Syu'ara: 189) Hal ini termasuk rahasia yang lembut maknanya, dan hanya kepada Aliahlah kami memuji dan bersyukur selama-lamanya. *******************
Firman Allah Swt.: {كَأَنْ لَمْ يَغْنَوْا فِيهَا} Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. (Hud: 95) Yakni seakan-akan sebelum itu mereka belum pernah hidup di rumah mereka. {أَلا بُعْدًا لِمَدْيَنَ كَمَا بَعِدَتْ ثَمُودُ} Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Samud telah binasa. (Hud: 95) Tempat tinggal orang-orang Madyan bertetangga-dengan orang-orang Samud, mereka serupa dalam hal kekufuran dan suka membegal (merampok); kedua-duanya adalah bangsa Arab.
Hud, ayat 93-95
Bismillahirahmanirahim'
93. wayaa qawmi i’maluu ‘alaa makaanatikum innii ‘aamilun sawfa ta’lamuuna man ya/tiihi ‘adzaabun yukhziihi waman huwa kaadzibun wairtaqibuu inne ma’akum raqiibun 94. walammaa jaa-a amrunaa najjaynaa syu’ayban waalladziina aamanuu ma’ahu birahmatin minnaa wa-akhadzati alladziina zhalamuu alshshayhatu fa-ashbahuu fii diyaarihim jaatsimiina 95. ka-an lam yaghnaw fiihaa alaa bu’dan limadyana kamaa ba’idat tsamuudu
{وَيَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَى مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ سَوْفَ تَعْلَمُونَ مَنْ يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَمَنْ هُوَ كَاذِبٌ وَارْتَقِبُوا إِنِّي مَعَكُمْ رَقِيبٌ (93) وَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَأَخَذَتِ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ (94) كَأَنْ لَمْ يَغْنَوْا فِيهَا أَلا بُعْدًا لِمَدْيَنَ كَمَا بَعِدَتْ ثَمُودُ (95) }
Dan (dia berkata), "Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuan kalian, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kalian akan mengetahui siapa yang akan kedatangan azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab (Tuhan), sesungguhnya aku pun menunggu bersama kalian.” Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaan bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Samud telah binasa. Ketika Nabi Syu'aib merasa putus asa akan sambutan kaumnya kepada seruannya, maka ia berkata kepada mereka: Hai kaumku, {اعْمَلُوا عَلَى مَكَانَتِكُمْ} berbuatlah menurut kemampuan kalian. (Hud: 93)
MENURUT RIWAYAT HADIS TENTANG AMARAN BERBUAT KEZALIMAN., Begitulah Allah s.w.t meletakkan orang-orang yang zalim di akhirat kelak. Nabi saw juga pernah bersabda yang bermaksud: Dari Jabir ra bahawa Rasulullah saw bersabda: “Takutlah kalian untuk berbuat zalim, sebab kezaliman itu mendatangkan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat…”. (Hadis riwayat Muslim) Itulah anjuran untuk menjauhi perbuatan zalim kerana perbuatan zalim itu termasuk dosa besar yang menyebabkan pelakunya memperoleh kesulitan yang besar dan seksaan yang pedih pada hari kiamat.[5] Orang yang mengambil hak orang lain dengan sengaja atau tidak juga tergolong dalam orang yang tidak adil berdasarkan sabda Nabi saw yang bermaksud: Dari Aisyah ra bahawa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengambil tanah orang lain sejengkal, maka tanah itu akan dikalungkan di lehernya dari tujuh lapis bumi.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim
Yakni menurut cara kalian. Di dalam kalimat ini terkandung ancaman yang keras. {إِنِّي عَامِلٌ} sesungguhnya aku pun berbuat (pula). (Hud: 93) Yaitu menurut caraku sendiri. {سَوْفَ تَعْلَمُونَ مَنْ يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَمَنْ هُوَ كَاذِبٌ} Kelak kalian akan mengetahui siapa yang akan kedatangan azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. (Hud: 93) Yakni aku atau kaliankah? {وَارْتَقِبُوا} Dan tunggulah azab (Tuhan). (Hud: 93) Yakni tunggulah oleh kalian. {إِنِّي مَعَكُمْ رَقِيبٌ} Sesungguhnya aku pun menunggu bersama kalian. (Hud: 93) *******************
Allah Swt. berfirman: {وَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَأَخَذَتِ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ} Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. (Hud: 94) Firman Allah Swt.: {جَاثمِيِنَ} bergelimpangan. (Hud: 94)
Yaitu bergeletakan mati tanpa bergerak lagi. Di dalam surat ini disebutkan bahwa azab yang menimpa mereka adalah pekikan yang mengguntur. Di dalam surat Al-A'raf disebutkan gempa yang dahsyat, sedangkan di dalam surat Asy-Syu'ara disebutkan azab pada hari mereka dinaungi oleh awan. Mereka adalah suatu umat yang berkumpul di hari mereka diazab, sehingga semuanya menerima pembalasan dari Allah. Dan sesungguhnya pada tiap-tiap konteks disebutkan hal yang sesuai dengannya. Maka dalam surat Al-A'raf, yaitu ketika mereka mengatakan: {لَنُخْرِجَنَّكَ يَا شُعَيْبُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَكَ مِنْ قَرْيَتِنَا} Sesungguhnya kami akan mengusir kamu, hai Syu’aib, dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami. (Al-A'raf: 88)
Maka hal yang sesuai dengan konteksnya disebutkan bahwa lalu bumi mengalami gempa yang hebat yang membinasakan orang-orang yang berbuat aniaya itu di dalam kotanya, karena mereka bermaksud akan mengusir Nabi mereka dari kotanya'. Dan dalam surat Hud ini disebutkan bahwa ketika mereka berbuat kurang ajar dalam ucapan mereka kepada nabinya, maka dikeluarkanlah pekikan yang mengguntur yang mencabut nyawa mereka semuanya. Di dalam surat Asy-Syu'ara disebutkan pula bahwa ketika mereka mengatakan: {فَأَسْقِطْ عَلَيْنَا كِسَفًا مِنَ السَّمَاءِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ} Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar. (Asy-Syu'ara: 187) Maka dalam ayat selanjutnya disebutkan: {فَأَخَذَهُمْ عَذَابُ يَوْمِ الظُّلَّةِ إِنَّهُ كَانَ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ} lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan. Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar. (Asy-Syu'ara: 189) Hal ini termasuk rahasia yang lembut maknanya, dan hanya kepada Aliahlah kami memuji dan bersyukur selama-lamanya. *******************
Firman Allah Swt.: {كَأَنْ لَمْ يَغْنَوْا فِيهَا} Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. (Hud: 95) Yakni seakan-akan sebelum itu mereka belum pernah hidup di rumah mereka. {أَلا بُعْدًا لِمَدْيَنَ كَمَا بَعِدَتْ ثَمُودُ} Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Samud telah binasa. (Hud: 95) Tempat tinggal orang-orang Madyan bertetangga-dengan orang-orang Samud, mereka serupa dalam hal kekufuran dan suka membegal (merampok); kedua-duanya adalah bangsa Arab.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan