Khamis, 6 September 2018

AYAT 62-63

TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK'
SURAH HUD''62-63

{قَالُوا يَا صَالِحُ قَدْ كُنْتَ فِينَا مَرْجُوًّا قَبْلَ هَذَا أَتَنْهَانَا أَنْ نَعْبُدَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا وَإِنَّنَا لَفِي شَكٍّ مِمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ مُرِيبٍ (62) قَالَ يَا قَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كُنْتُ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَآتَانِي مِنْهُ رَحْمَةً فَمَنْ يَنْصُرُنِي مِنَ اللَّهِ إِنْ عَصَيْتُهُ فَمَا تَزِيدُونَنِي غَيْرَ تَخْسِيرٍ (63) }

Kaum Tsamud berkata: ‘Hai Shalih, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk beribadah kepada apa yang diibadahi oleh bapak-bapak kami, dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.’ (QS. 11:62) Shalih berkata: ‘Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Rabbku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari (adzab) Allah, jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu tidak menambah apa pun kepadaku selain daripada kerugian. (QS. 11:63)”

(Huud: 62-63) Allah menyebutkan tentang pembicaraan antara Shalih dan kaumnya serta Allah menyebutkan tentang kebodohan dan pembangkangan kaumnya dalam perkataan mereka: qad kunta fiinaa maruwwan qabla Haadzaa (“Sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seseorang di antara kami yang kami harapkan.”) maksudnya kami dulu mengharapkan kamu (sebagai orang yang berakal tajam) sebelum kamu berkata dengan apa yang kamu katakan itu. A tanHaanaa an na’buda maa ya’budu aabaa-unaa (“Apakah kamu melarang kami untuk beribadah kepada apa yang diibadahi oleh bapak-bapak kami?”) Dan apa yang diperbuat oleh pendahulu kami. Wa innanaa lafii syakkim mimmaa tad’uunaa ilaiHi muriib (“Dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.”)

Maksudnya, dalam keraguan yang teramat sangat. Qaala yaa qaumi ara-aitum in kuntu ‘alaa bayyinatim mir rabbii (“Shalih berkata: ‘Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Rabbku,”) pada apa yang Allah mengutusku kepadamu sebagai dasar yang meyakinkan dan keterangan yang kuat. Wa aataanii minHu rahmatan famay ya’shurunii minallaaHi in ‘ashaituHu (“Dan diberin-Nya aku rahmat [kenabian] dari-Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari [adzab] Allah jika aku mendurhakai-Nya.”) yaitu jika aku tidak mengajak kalian pada kebenaran dan beribadah kepada Allah saja, maka sekiranya aku meninggalkan-Nya, tentu kamu tidak memberiku manfaat dan tidak menambah apa pun; ghaira takhsiir (“Selain daripada kekurangan.”) Maksudnya, kerugian.


Tiada ulasan:

Catat Ulasan

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN