Isnin, 18 Jun 2018

AYAT 27

TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK
TAFSIR AYAT 27 tafsir surah baqarah
 لَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. HURAIAN AYAT 27 (Orang-orang yang) merupakan 'na`at' atau sifat (melanggar janji Allah) melanggar kewajiban yang ditugaskan Allah kepada mereka dalam Kitab-Kitab Suci berupa keimanan kepada Nabi Muhammad saw. (setelah teguhnya) setelah kukuhnya perjanjian itu, (dan memutus apa yang diperintahkan Allah dengannya untuk dihubungkan), yakni beriman dan menghubungkan silaturahmi dengan Nabi saw. serta lain-lainnya. Anak kalimat 'untuk dihubungkan' menjadi kata ganti dari 'dengannya', (dan membuat kerusakan di muka bumi) dengan melakukan maksiat serta menyimpang dari keimanan (merekalah) orang-orang yang mempunyai sifat seperti yang dilukiskan itu (orang-orang yang rugi) karena mereka dimasukkan ke dalam neraka untuk selama-lamanya. Padahal mereka telah berjanji untuk mentauhidkan Allah Ta'ala dan menta'ati-Nya serta beribadah kepada-Nya sebagai amanah yang dibebankan kepada mereka ketika langit, bumi dan gunung enggan memikulnya karena khawatir tidak bisa melaksanakan, diperkuat lagi dengan diutusnya para rasul dan diturunkan kitab-kitab agar mereka mau memenuhi amanah itu. Di samping itu, mereka juga melanggar ajaran Allah seperti dengan memutuskan tali silaturrahim dan menyebarkan kerusakan di muka bumi, mereka itulah orang-orang yang rugi di dunia dan akhirat. Ada yang menafsirkan sebagai menyambung tali silaturrahim dan ada yang menafsirkan lebih luas lagi, yaitu memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disampaikan berupa hak-hak. Kepada Allah Ta'ala, seperti dengan beriman dan beribadah kepada-Nya. Kepada rasul-Nya, seperti dengan beriman kepadanya, mencintainya, membelanya dan memenuhi hak-haknya. Demikian juga termasuk ke dalamnya memenuhi hak orang tua, kerabat dan orang lain. HADIS TENTANG AYAT 27 Silaturahmi adalah wadah bagi kita agar hubungan kita dengan keluarga dan saudara kita tetap harmonis. Tidak hanya keluarga dan saudara. Dengan silaturahmi juga dapat membuat rizki lapang dan memanjangkan umur kita. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallambersabda: “Barang siapa ingin dilapangkan rizkinya atau dipanjangkan umurnya, maka sambunglah silaturahmi.” (muttafaqun ‘Alaih). Ironisnya, banyak orang yang memutuskan tali silaturahmi sesama muslim. Mereka tidak memikirkan akibat dari memutuskan tali silaturahmi. kita sering mendengar atau melihat sesama saudara sendiri tidak saling menyapa bahkan sampai adu mulut dan adu jotos. Mungkin karena ego mereka yang terlalu tinggi sehingga mereka anti untuk mengalah meminta maaf terlebih dahulu, sehingga kadang pertengkaran mereka sampai ke anak cucu. Banyak yang memutuskan tali silaturahmi sesama muslim, Hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Auf, beliau berkata: ” Pada suatu sore pada hari Arafah, saat kami (para sahabat) duduk mengelilingi Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, tiba-tiba Rasulullah allallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: Apabila di dalam majlis ini ada yang memutuskan tali silaturahmi, maka berdirilah, jangan duduk bersama kami.” Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah bersilaturahmi.” (Muttafaqun ‘Alaih) Hadits riwayat Abu Hurairah RA, beliau berkata: ” Ada seorang laki-laki yang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dan laki-laki itu berkata: Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, aku mempunyai keluarga , dan ketika aku berbuat baik kepada mereka, mereka berbuat jelek terhadapku. Mereka acuh terhadapku, padahal aku telah bermurah hati kepada mereka. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: Jika demikian, maka seolah-olah kamu memberi makan mereka dengan bara api. Dan pertolongan Allah akan selalu senantiasa menyertaimu selama kamu begitu (berusaha bersilaturahmi).” [HR. Muslim] PENGERTIAN AYAT 27 Hafez Al-Assad berpegang pada Syiah Nusairiyah, yang menyimpan perasaan dengki terhadap rakyatnya daripada MUSLIM SUNNI, yang mencaci dan menghina Saidina Aishah dan Ummahatul Mukminin radhiyallahu anhum, diharamkan sembelihan mereka, mereka melakukan kejahatan yang pelbagai, mereka tidak solat di masjid kita (ASWJ) Ahli Sunnah Waljamaah. Kerajaan Syria didokong oleh Iran yang terkenal dengan Syiahnya, bahkan Hafez sendiri merupakan pelampau Syiah. Syeikh Hassan seterusnya menceritakan tentang Syria yang mana 6 peratus darinya merupakan Syiah Alawie, 10% darinya beragama Kristian dan 84% daripada rakyatnya beragama Muslim Sunni. Ingatlah Saudaraku, Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Barangsiapa yang tidak mengambil tahu hal orang Islam yang lain, maka bukan dari kalangan KAMI” dan ingatlah selalu akan tempat kembali bagi mereka yang zalim:

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN

JILIK KE 2 TAFSIR QURAN DAN HADIS TABARUK AKAN BERPINDAH PADA EKAUN G.MAIL YANG BAHARU,.,.INSYAALLAH PADA TAHUN 2019,.,.,AMIIIN